Intensifkan Diplomasi Budaya di Belanda, Indonesia Buka Kelas Bahasa Indonesia dengan Tarian Tradisional di Cultuurspoor Best

Lenggak lenggok penari dari Sanggar Tari Madaloka yang membawakan Tari Kuda Lumping menghipnotis pengunjung acara Open Dag 2020 di pusat kegiatan masyarakat di kota Best atau yang biasa disebut dengan Cultuurspoor Best.

Open Dag merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan di kota-kota Belanda. Kali ini, KBRI Den Haag bersama dengan Kemendikbud RI menyambangi pusat kegiatan masyarakat di kota Best yang terletak di Selatan Belanda.

Selain memperkenalkan tari Kuda Lumping dari Jawa Timur, Tari Merak dari Jawa Barat juga dipertontonkan kepada khalayak pada kegiatan tersebut. Tidak lupa, suguhan Nasi Tumpeng disajikan untuk melengkapi pengalaman akan ragam budaya dan kuliner Indonesia. Gerakan yang luwes dan dinamis dipadu dengan warna-warni kostum para penari membuat para pengunjung tidak henti mengabadikan momen ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Partisipasi Indonesia pada Cultuurspoor Best ini sekaligus menandai dibukanya program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) tingkat dasar dan kursus tari tradisional Indonesia. Kedua program ini bisa diikuti secara gratis dan merupakan salah satu wujud dari diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui KBRI Den Haag.

Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Fikri Cassidy menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Best dan Cultuurspoor Best yang telah mengintegrasikan kursus Bahasa Indonesia dan kursus tari tradisional Indonesia ke dalam program mereka. Beliau juga menyampaikan KBRI Den Haag akan terus mendukung dan menghadirkan program-program promosi kebudayaan Indonesia pada masa yang akan datang. Tidak hanya di kota Best, tetapi juga kota-kota lainnya di Belanda dengan didukung pula oleh program Rumah Budaya Indonesia (RBI) Den Haag.

Apresiasi dan animo yang tinggi dari masyarakat Best disampaikan oleh Wakil Walikota Best  Ria van der Hamsvoord-Huijber dan Direktur Cultuurspoor, Ingrid van Beek dalam sambutannya. Lebih lanjut disampaikan pula bahwa Open dag bertujuan untuk memberikan informasi kursus-kursus yang bisa diikuti oleh masyarakat setempat. Beberapa kursus yang biasanya tersedia antara lain kursus berbagai macam bahasa, kursus balet, teater, fotografi, dan lain sebagainya.

Setelah menikmati suguhan tarian dan kuliner, pengunjung juga dapat langsung mengikuti workshop tari Kuda Lumping di studio tari yang tersedia di tempat tersebut. Acara Open dag dan kedua kursus bertema Indonesia itu juga didukung oleh dua institusi yang dimotori oleh masyarakat dan diaspora Indonesia di Belanda, yaitu Stichting Hibiscus dan Sanggar Tari Madaloka.

Dalam waktu dekat, KBRI Den Haag berencana merealisasikan kegiatan yang sempat tertunda karena Covid-19, yakni memasukkan BIPA menjadi bagian dari kegiatan ekstra kurikuler di Heerbeeck College Best dan Stedelijk College Eindhoven .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *