Muslim Indonesia di Prancis ambil hikmah Isro’ Mi’roj 1442H
Warga Indonesia di Prancis sekitar 6000 yang tersebar di berbagai kota, namun tidak ada data pasti berapa yang muslim. Namun berdasarkan data yang ada, pada saat peringatan Idul Fitri sebelum Covid 19, yang turut sholat di KBRI Paris sekitar 600 orang, tentu masih banyak yang sholat di tempat lain.
Pada pengajian kajian Isro’ Mi’roj 27 Rajab 1442H, bertepatan dengan tanggal 11 Maret hari ini, PERMIIP – Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia di Prancis mengadakan kajian hikmah Isro’ Mi’roj. Kajian diadakan secara daring dengan menghadirkan Ustad Mokhamad Ali Ridlo dari Maroko. Ustad Ali saat ini sedang menempuh studi Doktor di Dar El-Hadist Hasaniyah, Rabat, Maroko.
Kajian selama 90 menit ini dihadiri oleh masyarakat muslim Indonesia di Prancis dan juga di Indonesia. Acara daring ini dihadiri juga oleh Bapak Warsito dari Atdikbud KBRI Paris dan Konjen RI Arif. B dari KJRI Marseille. Dalam kajiannya Ustad Ali mengambil tema ‘Dengan Isro Mi’Roj Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Perbanyak Kebaikan dengan Sesama’.
Ustad Ali menggaris bawahi bahwa sifat-sifat Nabi haruslah menjadi suri tauladan kita sebagai umat islam. Salah satunya selalu bersyukur. “Selalu bersyukur adalah sifat Nabi Muhammad yang patut kita contoh,” tutur Ustadz Ali. Nabi Muhammad juga selalu memberikan contoh kepada umatnya dengan menunjukan islam adalah agama yang Rahmatan lil ’alamin sebagai bentuk rahmat dan rasa kasih sayang Allah SWT, karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluknya di seluruh alam semesta.
Ustadz Ali juga menyampaikan, Isro Mi’roj adalah mengenai keyakinan keimanan kita akan perjalanan spiritual Nabi kita sebagai umat Allah pengikut Muhammad SAW. Allah meminta kita percaya kepada yang ghaib. Dalil umat islam mengenai keyakinan akan hal ghaib adalah janji Allah. Segala sesuatu yang Allah janjikan itu pasti.
Dalam kajian Isro Mi’roj ini, juga diadakan sesi tanya jawab dan diskusi. Antusias masyarakat muslim Indonesia di Prancis untuk bertanya membuat Ustadz Ali terharu karena menurut Gus Ali panggilan akrab Ustadz dari Maroko ini, adalah tanda kecintaan umat Allah sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW.
Dalam sambutan penutup, Warsito, Ketua Permiip yang juga Atdikbud KBRI Paris menyampaikan bahwa Permiip hadir mendampingi WNI Muslim yang tinggal di Prancis agar dapat mempraktikkan islam dengan baik. Oleh karena itu Permiip mengadakan kegiatan kajian rutin dua kali tiap bulan dan juga pelatihan tahsin.