Perwakilan Indonesia Dan Permiip Rangkul WNI di Prancis Hangatkan Suasana Lebaran Masa Pandemik
Perwakilan Indonesia dan Perhimpunan Masyarakat Islam Prancis (PERMIIP) mengadakan temu warga Indonesia pada hari Raya Idul Fitri secara daring. Temu warga Indonesia yang diikuti secara online ini dihadiri oleh Dubes RI Paris dan Konjen RI Marseille juga ketua Permiip. Masyarakat Indonesia tidak hanya mendapatkan siraman rohani bagi yang muslim namun bagi seluruh WNI di Prancis juga bisa saling beramah tamah dengan para perwakilan, sesama masyarakat Indonesia dan para pelajar di seluruh Prancis mendapatkan hidangan lebaran berkat KBRI Paris bekerjasama dengan Diaspora Indonesia.
“Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, marilah kita manfaatkan kesempatan Idul Fitri 1442 H untuk refleksi diri, perbaikan diri, dan menata kembali kehidupan, baik untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan seluruh umat manusia.” Demikian antara lain disampaikan Dubes RI Paris Arrmanatha Nasir pada Temu Warga daring dalam rangka Halal Bihalal dengan Dubes RI di Paris 13/05/21. Dubes RI Paris juga menghimbau agar masyrakat Indonesia tetap mematuhi prokes yang diberlakukan.
Pada acara Halal Bihalal online tersebut diberikan juga diadakan pemutaran video ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dari Menlu RI Retno Marsudi kepada diaspora Indonesia juga adanya siraman rohani dengan tema Hikmah Lebaran oleh K.H. Abdul Wahid Maktub. Abdul Wahid Maktub menyampaikan pentingnya kembali kepada karakteristik manusia dimana kemajuan teknologi secanggih apapun tidak akan mampu menandingi seorang manusia ciptaan Tuhan. K.H. Abdul Wahid juga menekankan mengapa kita harus kembali kepada karakteristik manusia karena sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan, sebagai Hamba Allah sehingga di masa pandemik ini kita harus menyadari betapa kecilnya diri kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan sebagai manusia karena tidak luput dari kesalahan maka wajib untuk saling memaafkan.
Silaturahmi daring ini juga diwarnai dengan tegur sapa dan ucapan selamat lebaran dari peserta termasuk dari Konjen RI di Marseille, Ketua IDN France, wakil PPI Prancis dan Ketua Perwakoi.
KBRI Paris juga menunjukan keperduliannya terhadap para pelajar Indonesia di Prancis agar tetap bisa merasakan suasana Idul Fitri, yaitu dengan membagikan makanan khas lebaran bagi seluruh pelajar Indonesia di Prancis.
Pelajar Indonesia di Montpellier
Bekerja sama dengan para Diaspora Indonesia di seluruh Prancis, para pelajar mendapatkan menu makanan lebaran. Para pelajar yang menerima makanan khas lebaran ini mengaku sangat berterimakasih karena setidaknya bisa menikmati hidangan lebaran sekaligus bersilaturahmi dengan Diaspora Indonesia tentunya tetap menjaga prokes.
Di Hari Raya Idul Fitri ke dua, ketua Permiip Prof. Warsito ditemui oleh Surat Dunia memberikan pernyataan mengenai hikmah pandemik Covid bagi umat manusia. Prof. Warsito mengungkapkan bahwa dua tahun hidup bersama Covid begitu banyak hikmah yang kita ambil, apalagi saat ini umat muslim di dunia sudah dua kali berlebaran dengan situasi pandemik.
Ketua Permiip menjelaskan hikmah yang bisa diambil adalah betapa manusia menjadi begitu kerdil berhadapan dengan virus ciptaan Allah yang diciptakan tidak sia-sia karena justru membawa hikmah baik itu sifatnya ilmuwan, sosial, maupun sifatnya ekonomi. Dengan adanya pandemik ini kita diajarkan bagaimana sebagai manusia untuk bisa meraih ridho dan pahala. Kita juga diajarkan jadi lebih peka dengan keperdulian sosial manusia di sini kita diajarkan untuk saling membantu baik itu terhadap korban yang terkena penyakitnya ataupun dampak lainnya seperti kehilangan pekerjaan. Di sisi lain bagi kaum muslim rupanya Covid ini membuat banyak kaum muslim jadi belajar ilmu agama.
“Saya banyak mendengar kalau para suami, karena masa pandemik wajib untuk selalu sholat di rumah menjadi Imam, hingga membuat para suami atau ayah belajar lebih banyak ayat-ayat Al Quran, bagaimana menjadi Imam yang benar bahkan menjadi Khotib, begitu juga dengan ibu-ibunya menjadi madrasah bagi anak-anak mereka dan para Ulama jadi mengeluarkan fiqih-fiqih mengenai cara shalat masa pandemik.” Tutur Prof. Warsito.
Ketua Permiip juga menambahkan hikmah lainnya adalah perkembangan teknologi yang disesuaikan atau munculnya sistem teknologi baru yang membuat umat manusia untuk tetap bisa beraktivitas walaupun masa pandemik membuat banyak pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan di kantor secara langsung atau anak-anak sekolah yang tak memungkinkan untuk datang, menjadi tetap produktif di masa pandemik.
Bagus sekali isinya. Berkah selalu ya muslim Indonesia di Prancis.