Doa Bersama Bagi Indonesia dari Para Diaspora Indonesia di 5 Benua
Melihat situasi Indonesia yang semakin parah akibat virus Corona, kekurangan tempat tidur di Rumah Sakit (RS), oksigen kurang, kesulitan obat-obatan untuk dicari, keterpurukan ekonomi, banyaknya teman, kerabat dan kenalan yang terjangkit bahkan wafat membuat para Diaspora di Luar Negeri merasa sedih.
Kesedihan melihat Tanah Air mengalami cobaan ini membuat para Diaspora Indonesia saling mendoakan dengan mengadakan doa bersama secara daring agar ada jalan keluar untuk umat manusia di Indonesia (terutama) dan Dunia pada umumnya.
Monique Patricia yang bermukim di Rotterdam, Belanda sebagai penggagas doa bersama yang dilakukan pada Sabtu 10 Juli ini menyatakan, “Doa bersama yang kami lakukan diikuti oleh berbagai negara dan dipimpin oleh para pemimpin agama sesuai kenyakinan masing-masing.”
Dari Perwakilan Islam dipimpin oleh Ustaz. Dr. Ayang Utriza Yakin dari Belgia. Umat Katolik berdoa bersama dipimpin oleh Sr. Maria Luisa Sima Dosem, SMI. Pendeta Ida Pattinama memimpin doa bagi Umat Kristen. Adapun untuk agama Hindu doa bersama dipimpin oleh I. Wayan Sulestra S Ag. Dan Hengky Kurniawan dari Belanda, sebagai perwakilan bagi Umat Budha.
Para perwakilan yang memimpin doa semuanya mendoakan agar para nakes yang berada di garis depan, petugas yang terlibat langsung dalam pandemik ini diberi kesehatan dan perlindungan, bangsa Indonesia bisa mengatasi kesulitan ini dan secepatnya mendapatkan jalan keluar agar situasi yang gawat di Indonesia bisa teratasi. Dalam doa bersama juga dipanjatkan agar bangsa Indonesia bisa bersatu, saling bahu membahu, Pemerintah Indonesia bisa memberikan jalan keluar bagi warga Indonesia yang mengalami kesulitan akibat pandemik dan memikirkan nasib rakyat miskin.
Dalam doa bersama yang dihadiri oleh para Diaspora Indonesia di 5 Benua juga dihadiri oleh sejumlah anggota MPR dan DPR, tak ketinggalan Dubes RI Den Haag, Mayerfas yang turut hadir membacakan puisi tentang pandemik yang sudah menimpa manusia lebih dari 1. 5 tahun.