Indonesia Lebih Kuat Dengan Diaspora Hadapi Berbagai Tantangan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak diaspora Indonesia untuk ikut memberikan solusi dalam upaya penanggulangan pandemic Covid-19, salah satunya dalam kerjasama dengan perwakilan pemerintah RI di berbagai negara. Menlu mengungkapkan bahwa sebanyak 132 perwakilan Indonesia di luar negeri siap bekerjasama dengan diaspora Indonesia dalam membantu warga negara Indonesia yang terdampak pandemi.
“Solidaritas diaspora Indonesia telah kita lihat dan telah ditunjukkan sejak awal pandemic,” ujar Menlu saat memberikan kata sambutan dalam Congress of Indonesian Diaspora 6 (CID-6) dengan tema “Post Covid-19: A Stronger Indonesia With Diaspora” pada Sabtu (14/8) secara virtual. Sementara itu, Chairman Board of Trustee IDN Global Dino Patti Djalal mengatakan selain perlunya dibentuk Badan khusus diaspora juga diperlukan database para diaspora yang terdiri dari identitas diaspora, keahlian, domisili negara. Sehingga pemerintah akan secara mudah menghubungi keahlian diaspora sesuai kebutuhan dan bergerak secara konseptual.
Presiden IDN Global, Said Zaidansyah menambahkan bahwa acara CID-6 ini menunjukkan bentuk dukungan dan solidaritas Diaspora sebagai insan bangsa kepada kemajuan tanah air. Sejatinya Diaspora harus dilihat sebagai “Brain gain” dan bukan “Brain drain”.
Agenda acara dilanjutkan dengan seminar pertama dengan topik “Peranan Diaspora dalam Pembangunan Bangsa di Masa dan Setelah Pandemi.” Kemudian diikuti dengan seminar-seminar lain dengan tema ekonomi, pendidikan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) serta teknologi. Hadir sejumlah pembicara ternama di antaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Managing Director of Development Policy and Partnership World Bank Mari Elka Pangestu, Executive Secretary UN Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) Armida Alisjahbana, Vice President, Asian Development Bank Bambang Soesantono, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Dirjen Pendidikan Tinggi Nizam, Tim Riset Vaksin AstraZeneca Indra Rudiansyah dan masih banyak yang lainnya.
Pada sesi pekerja migran Indonesia yang bertajuk “Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Masa Covid-19; Tantangan, Kontribusi dan Harapan”, sejumlah PMI dari beberapa negara seperti Hongkong, Arab Saudi, Malaysia hingga Amerika Serikat melakukan dialog langsung dengan Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah. “Di lihat dari isu pekerja atau buruh migran memang sangat kompleks dan dinamis. Sehingga pemerintah berharap komunitas Diaspora Indonesia dapat turut serta membantu pemerintah untuk kepentingan market intelligent dalam rangka penempatan atau perlindungan pekerja migran Indonesia,” ujar Menaker.
Sejumlah usulan lain yang terkait dengan diaspora Indonesia juga turut mencuat di dalam Congress of Indonesian Diaspora 6 (CID-6). Di antaranya pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk pembentukan 1000 Diaspora Kreatif serta Kementerian Kerja Parekraf Diaspora pada sesi ekonomi bertajuk “Upaya Percepatan Ekonomi Pada Masa Pandemi”.
Sementara itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam sesi open forum menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan Diaspora Desk di acara Trade Expo Indonesia (TEI) yang berlangsung setiap tahun sekali untuk memfasilitasi pengusaha Diaspora Indonesia di seluruh dunia agar dapat memperluas jaringan dan berkolaborasi dengan para eksportir Indonesia.
Kongres yang berlangsung selama 12 jam non stop ini diikuti sekitar lebih dari 4000 pendaftar yang tersebar di seluruh dunia dari 69 negara dan juga publik di tanah air dari semua propinsi. Selain acara seminar dan open forum yang berkualitas, CID-6 juga menampilkan video Diaspora Showcase dari 15 IDN Chapter yang tersebar di seluruh dunia serta sejumlah musisi diaspora Indonesia.