Bulu Mata dan Rambut Palsu Purbalingga Diperkenalkan ke Pasar Nigeria

Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, Nigeria menggelar penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) untuk produk bulu mata, rambut palsu, dan hair extension secara virtual, Jumat (10/12). Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan mengatakan, business matching kali ini bertujuan memperkenalkan produsen produk-produk bulu mata, rambut palsu, dan hair extension berkualitas dari Indonesia, khususnya dari Purbalingga, kepada pembeli Nigeria dari negara bagian Lagos, Abuja, dan Delta. “Sebagai upaya mendorong ekspor produk bernilai tambah, kali ini para produsen bulu mata, rambut palsu, dan hair extension dari Indonesia dapat memperkenalkan produk-produk mereka, menjalin kerja sama dagang, dan mengekspansi bisnis mereka ke Afrika Barat, khususnya ke Nigeria. Dari sisi produknya sendiri, para produsen yang bergabung di business matching kali ini telah ekspor ke sejumlah negara, sehingga kualitas produk mereka tidak perlu diragukan,” ungkap Hendro.

Kegiatan tersebut diikuti empat perusahaanasal Purbalingga,yaitu produsenbulu mata PT. Bintang Mas Triyasa, PT. Mahkota Triang jaya, PT. Rosa Sejahtera Eyelashes, produsen rambut palsu UKM Kencana Sejahtera Mandiri, serta lima calon pembeli dari Nigeria. Acara ini turut dihadiri Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga Johan Arifin.

“Purbalingga memiliki banyak produsen dan eksportir bulu mata dan rambut palsuyang berkualitas hingga ke mancanegara. Tidak hanya itu, Kabupaten Purbalingga juga siap menyambut pembeli dari Nigeria untuk datang berkunjung ke pabrik dan melakukan kerja sama bisnis,” jelas Johan.

Sementara itu, Hendro menambahkan, keunggulan produk bulu mata dan rambut palsu Indonesia adalah kualitas bahan baku rambut asli yang kemudian dijadikan rambut palsu dengan kualitas akhir yang baik. Semua itu berkat tenaga kerja yang terampil.

Salah satu calon pembeli dari Nigeria, Clinton Jeijosh, menyampaikan keinginannya melanjutkan negosiasi dengan para produsen di Purbalingga ini. “Kami melihat Purbalingga merupakan pusat produksi produk-produk ini dan memiliki kapasitas produksi yang sangat besar. Kami tertarik melakukan komunikasi bisnis lebih lanjut,”kata Clinton.

Hendro melihat, produk bulu mata, rambut palsu, dan hair extension Indonesia sangat berpeluang untuk terus didorong ke pasar Nigeria. Pada 2020, Nigeria mengimpor produk bulu mata, rambut palsu, dan hair extension hingga senilai USD 573 juta. Sementara itu, impor Nigeria dari Indonesia untuk produk-produk tersebut baru mencapai USD 295 ribu. “Peluang pasar bagi produk-produk buatan Indonesia tersebut masih sangat terbuka lebar. Sekitar 70 persen perempuan Nigeria berusia di atas 17 tahun menggunakan produk bulu mata, rambut palsu, dan hair extension dalam keseharian mereka. Kami mengajak para produsen dan eksportir bulu mata, rambut palsu, dan hair extension Indonesia untuk semakin memanfaatkan peluang pasar yang besar ini,” kata Hendro. Pada 2020, populasi perempuan di Nigeria adalah 101 juta jiwa. Produk hair extension lokal harga kompetitif berbahan sintetis menguasai 80 persen pasar Nigeria. Sedangkan, bulu mata lokal harga kompetitif berbahan sintetis menguasai hingga 30 persen pasar Nigeria.

Pada periode Januari–Oktober 2021, total perdagangan nonmigas Indonesia–Nigeria tercatat sebesar USD 448,5 juta. Terdapat peningkatan 26,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 354,4 juta. Ekspor nonmigas Indonesia ke Nigeria periode Januari–Oktober 2021 sebesar USD 382,9 juta, sementara impor nonmigas Indonesia dari Nigeria sebesar USD 65,6 juta. Maka, Indonesia mencatatkan surplus nonmigas sebesar USD 317,2 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *