“Bandung Lautan Art” Merayakan Entitas Keragaman Dalam Perhelatan Pameran

Jirim (bentuk) seni lukis merupakan bagian dari apa yang dikerjakan oleh perupa merupakan sesuatu yang melulu harus mampu berkomunikasi dengan apresiatornya, atau sebaliknya apresian mampu mengapresiasi karya seni tersebut. Dalam proses relasi apresiasi tersebut, makna seni rupa atau lukisan menjadi penting. Makna dari suatu bentuk seni adalah decode atau pesan yang ingin disampaikan perupa di samping makna visual itu sendiri sebagai totalitas kerja kreatif.

Dadang M.A

Melalui pandangan tersebut, kiranya seni lukis bukan sekadar konsumsi visual yang menghadirkan keindahan semata, namun paling tidak dapat memberikan pencerahan. Termasuk karya-karya seni rupa yang diusung oleh perupa (kreator) dalam pameran bertajuk “ BANDUNG LAUTAN ART” yang dihelat pada tanggal 25 Maret hingga 1 April 2022, di Galeri Pusat Kebudayaan yang berlokasi di Jalan Naripan Bandung ini memamerkan karya-karya perupa senior alumni IKIP (AHIMSA), Pupuhu dan perupa muda Seni rupa UPI Bandung.

Dalam kesempatan ini mereka mengangkat seni lukis dengan muatan cukup beragam dari yang representasional, abstrak, bahkan bentuk-bentuk perupaan modern hingga wujud kekinian (kontemporer) dengan menarasikan serta dielaborasikan kreatifnya secara personal dan rupanya itu merupakan epitome atau makna simbolik dari subject yang menyimpan pelbagai tafsir.

Peta perkembangan seni rupa masa kini diawali dengan konsep adanya suatu wilayah yang tidak lagi dibatasi oleh teritorial satu negara, melainkan sistem informasi dan komunikasi yang dapat menembus dinding geografis dan politik bahkan kehadirannya sebagai bentuk interpretasi skeptis. Seni rupa masa kini merujuk pada suasana intelektual dan sederetan wujud kebudayaan yang meragukan ide-ide, prinsip-prinsip, dan nilai-nilai yang dianut oleh modernisme.

Dian Kencana

Seni rupa masa kini merupakan sebuah konsep periodisasi yang berfungsi untuk menghubungkan munculnya bentuk-bentuk formal baru dalam sendi kultural dengan kelahiran sebuah tipe kehidupan sosial dan sebuah orde ekonomi yang baru; apa yang secara eufismistis disebut sebagai modernisasi masyarakat pasca industri atau konsumer, masyarakat media digital atau visual, atau kapitalisme multinasional.

Etos seni rupa “kekinian” sekonyong-konyong menolak penjelasan yang harmonis, universal, dan konsisten. Mereka menggantikan semua ini dengan sikap hormat kepada perbedaan dan penghargaan kepada yang khusus (partikular dan lokal) serta membuang yang universal. Fondasi intelektual dari seni rupa masa kini boleh jadi untuk menciptakan dunia yang lebih baik seperti yang diutarakan oleh : Jean Francois Lyotard adalah pemikir yang paling awal mengapungkan istilah “kekinian” (postmodernisme). Itu hanya sekadar gambaran lumrah dan tidak asing (umum), namun barangkali perlu juga untuk diungkit kembali dan semoga pameran bersama ini menjadi tepat sasaran dan bermakna.

Penulis : Eddy Hermanto

Satu tanggapan untuk ““Bandung Lautan Art” Merayakan Entitas Keragaman Dalam Perhelatan Pameran

  • 2 April 2022 pada 19 h 16 min
    Permalink

    Bandung kota seni dan kuliner orang2 selalu kreatif sejak dulu

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *