Kuliner Indonesia Hadir di Bazar Lebaran Virtual KJRI San Francisco

Sebanyak 17 pelaku bisnis kuliner Indonesia hadir dalam Bazar Virtual Kuliner Lebaran yang digelar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco, Senin (25/4/2022). Para pelaku bisnis ini berbasis di sejumlah wilayah, seperti San Francisco, Seattle, Portland, dan Eugene. Mereka merupakan pemilik rumah makan dan food truck, truk makanan dan minuman, usaha catering, dan juga diaspora yang berwirausaha di bidang kuliner dan produk unggulan Indonesia.

“Saya sangat senang, Bazar Virtual Kuliner Lebaran tahun ini dapat diselenggarakan kembali setelah diadakan sejak tahun 2020. Tujuannya di samping untuk mendorong dan memotivasi bisnis UMKM khususnya di bidang kuliner dan makanan minuman, juga untuk mendukung program Pemerintah saat ini, Spice Up the World sekaligus dalam rangka menyambut hari lebaran Idul Fitri 1443 H,” jelas Konjen RI San Francisco Prasetyo Hadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Surat Dunia, Jumat 29 April 2022.

“Semoga kegiatan bazar virtual ini dirasakan manfaatnya bagi para pelaku bisnis kuliner Indonesia, dan harapannya, salah satu misi Indonesia Spice Up the World, yaitu berdirinya 4000 restoran Indonesia di luar negeri pada tahun 2024 dapat terwujud,” kata Konjen Prasetyo menambahkan.

Sedikitnya 500 orang ikut meramaikan kegiatan bazar virtual tersebut yang digelar melalui zoom dan streaming media sosial KJRI San Francisco. Berbagai makanan khas Indonesia disajikan, mulai dari rendang, bakso, kue kering, kue tradisional, martabak, aneka macam gorengan, serta makanan dan minuman Indonesia lainnya. Beberapa pelaku kuliner juga ada yang menjual madu, kopi, berbagai macam bumbu, rempah dan produk khas Indonesia lainnya.Bisnis kuliner Indonesia di wilayah kerja KJRI San Francisco cukup bertahan dan di antaranya justru berkembang meski pandemi. Namun, tidak sedikit yang usahanya terpaksa terhenti. KJRI San Francisco terus mempromosikan bisnis-bisnis kuliner Indonesia yang dimiliki masyarakat dan diaspora Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari upaya gastrodiplomasi dan menduniakan kembali rempah dan citra rasa Indonesia.

Potensi kuliner Indonesia di wilayah Pantai Barat sangat besar. Bahkan, sedikitnya 19 bisnis kuliner yang dimiliki masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI San Francisco telah memiliki lisensi berusaha. Di samping itu, juga ada sekitar 46 bisnis kuliner lainnya yang dijalankan diaspora Indonesia di wilayah kerja. Ada pula beberapa pelaku usaha kuliner rumahan, meskipun belum memiliki izin usaha tetap, namun telah memiliki sertifikat untuk menyajikan makanan atau Food Saving Handling Certified.Kuliner Indonesia, tidak hanya diminati dan dinikmati oleh orang Indonesia di luar negeri. Semakin hari, semakin banyak penduduk Amerika dan ekspatriat yang menggandrungi makanan Indonesia. 17 pelaku bisnis kuliner Indonesia yang hadir pada Bazar Kuliner Lebaran 2022 ini mengaku bahwa sejumlah makanan olahannya ikut dipesan oleh masyarakat lokal. Bahkan beberapa konsumen berasal dari kalangan pemerintah dan perusahaan yang ada di sekitar San Francisco Bay Area.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada KJRI San Francisco yang terus mendukung bisnis para masyarakat dan diaspora Indonesia. Saat ini, kami terus berusaha mengembangkan bisnis bakso kami ini. Tidak hanya San Francisco, namun kami menerima pesanan dari kota negara bagian Amerika lainnya. Konsumen kami pun beragam, termasuk masyarakat Amerika,” kata salah satu peserta Bazar, Christina, pemilik bisnis “Dgrobak” di San Francisco Bay Area. Ia memiliki menu andalan bakso iga bakar.

Peserta bazar lainnya di San Francisco Bay Area antara lain Reka dari Gurih Table, Juniar Erna dari Juni Kitchen, Ming Tjong dari Restoran Lime Tree, Henny Minderman dari Dapoer Ngebul, Toni dari Terang Bulan SF, Chelsea Rahardja dari Goreng SF, Grace Ling dari Indoculinair, Mulyadi Ibrahim dari Moesbee Apriaris dan Yanti dari Yanti’s Indonesian Cookies. Ikut dipromosikan pula usaha catering rumahan, Yanti’s catering yang memiliki spesialisasi makanan Padang.

Sementara dari Seattle diikuti oleh Hilda dari Bumbu Truck dan ikut dipromosikan pula restoran Indonesia lainnya, Indo Caffe Seattle. Adapun untuk wilayah Eugene, peserta bazar diwakili oleh Monika, pemilik Bali Kitchen. Untuk wilayah Portland, pada bazar virtual kali ini, dipromosikan salah satu rumah makan Indonesia Wajan, atau Warung Jajan.

Selain pemilik bisnis kuliner, kegiatan Bazar Virtual Kuliner KJRI San Francisco Tahun 2022 menghadirkan Cintha Putri pemilik bisnis Putri Coffee di Seattle dan Amanda Chinitra dari Beaneka Coffee, yang keduanya merupakan mitra binaan KJRI San Francisco. Mereka juga berbagi pengalaman kepada seluruh pelaku usaha kuliner dan produk makanan minuman Indonesia tentang usaha merintis dan membangun usaha di bidang kopi.

Bazar virtual ini juga dihadiri oleh Friends of Indonesia dan perwakilan dari Indonesian Muslim Community – San Francisco Bay Area (IMC-SFBA). Keduanya berbagi pengalaman tentang kegiatan promosi kuliner Indonesia di San Francisco, termasuk aneka jajanan makanan halal Indonesia. Nugroho Aribhimo, Konsul Ekonomi I KJRI San Francisco, yang bertindak sebagai moderator kegiatan Bazar Virtual Kuliner Lebaran tersebut menyampaikan harapannya kepada komunitas bisnis kuliner Indonesia untuk senantiasa bekerja sama dalam mendukung promosi kuliner Indonesia yang semakin mendunia, termasuk dalam mendukung program KJRI San Francisco dalam penyusunan e-catalog dan platform digital kuliner Indonesia yang menjadi bagian dari promosi berkelanjutan tentang potensi usaha kuliner Indonesia di wilayah kerja.

Dalam rangka terus mempromosikan cita rasa kuliner Indonesia, KJRI San Francisco juga memfasilitasi beberapa kegiatan promosi kuliner dan diplomasi budaya Indonesia dalam waktu dekat, yakni Indonesian Bazaar pada Mei 2022 dan webinar yang membahas perizinan usaha di San Francisco dan pengembangan bisnis berbasis digital. Ini sejalan dengan upaya Pemerintah saat ini dalam menggelorakan gastrodiplomasi Indonesia.

Satu tanggapan untuk “Kuliner Indonesia Hadir di Bazar Lebaran Virtual KJRI San Francisco

  • 4 Mei 2022 pada 23 h 11 min
    Permalink

    Yang penting adalah mempromosikan secara nyata bukan hanya secara Virtual.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *