Berita Haji: Cuaca Diperkirakan Mencapai 41°c Dan Ditolaknya Jamaah Indonesia
Langit kota suci Mekkah diperkirakan dalam kondisi cerah sepanjang hari dan tidak berawan, hari ini, Senin 4 Juli 2022. Menjelang puncak haji jemaah haji Indonesia diharapkan untuk menjaga kesehatan.
Dilansir dari laman prakiraan cuaca, Weather Atlas, pada hari Senin ini, Mekah cuaca cerah, langit diperkirakan tidak berawan. Suhu maksimum akan mencapai 41°C, sedangkan suhu minimum berada di titik 27°C. Adapun kelembapan udara di Kota Suci Mekkah diperkirakan 19%.
Cuaca di Arab Saudi khususnya di kota Mekkah yang panas menjadi cuaca dengan status siaga. Suhu yang panas ini menjadi perhatian seluruh jemaah Indonesia.
Sebelumnya Plh Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Wawan Djunaedi menghimbau Jemaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, jangan menunggu haus untuk minum, tidak memaksakan untuk selalu shalat di Masjidil Haram, tetap selalu memakai masker ketika berkumpul di ruangan terutama ketika Masjidil haram.
Jemaah juga diminta dilengkapi dengan alat pelindung diri jika hendak keluar ruangan. Jangan menunggu haus untuk minum, mengonsumsi vitamin, dan menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat cukup.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekah, dr. Muhammad Imran telah meminta jemaah haji Indonesia menggunakan alat Pelindung Diri (APD) selama beraktivitas di Tanah Suci Mekah.
Mengenai adanya penolakan jamaah Haji dari Indonesia yang dipulangkan kembali ke Tanah Air, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan puluhan calon haji asal Indonesia itu ditolak Arab Saudi karena menggunakan visa tidak resmi.
Menurut Hilman, 46 calon haji itu mengenakan pakaian ihram. Namun, mereka berangkat ke Arab Saudi tidak melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), travel yang biasa memberangkatkan jemaah haji khusus.
Perusahaan yang memberangkatkan 46 jemaah itu adalah PT Alfatih Indonesia Travel. Perusahaan yang beralamat di Bandung, Jawa Barat ini tak terdaftar di Kemenag.
Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat mengatakan puluhan jemaah itu ditahan di bandara. Mereka dikumpulkan oleh otoritas Arab Saudi di salah satu ruangan.
Puluhan jemaah gagal masuk ke Arab Saudi karena identitas mereka tidak terdeteksi. Bahkan, visa 46 jemaah itu tertulis bukan dari Indonesia, melainkan dari Singapura dan Malaysia.
Beberapa jemaah mengatakan telah mengeluarkan biaya sekitar Rp200 juta hingga Rp300 juta untuk bisa berangkat haji dengan jalur tanpa antre berbulan-bulan.
Kepala Seksi PIHK Daker Bandara Zaenal Abidin menambahkan bahwa apa yang dilakukan Alfatih Indonesia Travel telah menyalahi aturan.