Maradona dan Indonesia, Kenangan Saat Berjumpa Sang Maestro

Catatan Perantauan
Molvee Mahrizal

Mungkin banyak yang bertanya apa hubungannya Diego Armando Maradona dengan Indonesia, jawabanya sangat erat sekali dan sulit untuk dilupakan oleh Si Boncel, julukan khas Indonesia untuk Sang Maestro.

Ya dalam buku biografinya “Yo Soy Diego” Maradona mengatakan, “Dipertandingan pertama Grup B di World Cup U-20 Jepang tahun 1979, melawan Indonesia saya mencetak dua gol. Di laga itu Argentina menang mudah mengalahkan Bambang Nurdiansyah dan pemain lainnya dengan skor 5-0.

Tiga gol lainnya oleh Ramon Diaz, hingga akhirnya Maradona dan timnya berhasil menjadi Juara Piala Dunia U-20 dan Diego menyabet predikat sebagai pemain terbaik “The Best Player”.

Intinya Indonesia sangat berjasa mengantarkan nama Maradona melambung di dunia sepakbola Internasional setelah mengalahkan timnas Indonesia, namun sayang timnas Garuda asuhan Soetjipto Soentoro itu hanya sebagai tim pelengkap saja di Grup B Piala Dunia U-20, menjadi juru kunci dari tiga pertandingan dengan menerima 16 gol tanpa balas.

Aduh! Jujur miris juga tapi saya bangga juga sih karena Timnas kita sudah bisa ikut Piala Dunia meskipun junior. Saya penarasan sebenarnya apakah Bambang Nurdiansyah ikut tukeran kaos dengan Diego waktu itu?

Selanjutnya masih dari buku “Yo Soy Diego” setelah Tim Albiceleste keluar sebagai juara, mereka beristirahat menikmati indahnya pantai pulau dewata Bali selama tiga hari, sebelum kembali ke Buenos Aires. Diego mengatakan mereka hanya bersantai di pulau yang eksotik dengan budaya hindu, dengan ciri khas patung-patung yang memakai sarung kotak-kotak hitam putih.

Sebagai orang Indonesia, saya mungkin satu dari jutaan fans Diego Armando Maradona yang beruntung pernah berjumpa. Tidak hanya berjumpa saya juga bersalaman, berfoto, ngobrol sejenak sekitar 15-20 menit hingga Sang Maestro menandatangani jersey timnas Argentina dan tentu saja buku autobiografi Sang legenda “Yo Soy Diego”.

Saya sangat berterima kasih hal ini bisa terjadi berkat bantuan teman baik saya mantan President Executive Atlante FC, Don Tonyo Garcia dan Manager Maradona Sr. Matias, Sabtu larut malam 12 April 2008 di Hotel Quinta Real, Aguascalientes Mexico.

Saat saya berjumpa dengan Maestro, setelah dia tahu saya dari Indonesia dia pun tersenyum karena nama Indonesia sudah tidak asing lagi baginya, lalu dia bercerita flashback ke pertandingan melawan timnas Indonesia.

”Ya saya tahu Indonesia…Saya mencetak dua gol di pertandingan itu, dan bila ada kesempatan saya ingin Kembali ke Bali bersama keluarga,” tuturnya. Hasil bincang singkat saya dengan Diego itu malah pernah dimuat di tabloid Bola, edisi April 2008.

Kini Legenda sepakbola itu telah kembali ke “Tangan Tuhan,” Biarkan Dia beristirahat dengan tenang di sana, hanya doa kami untukmu Diego, terlepas dari sikap dan tingkah lakumu yang kontroversial.

Namamu dan sejarah permainanmu akan tetap abadi. Biarkan hanya Peter Shilton saja yang tidak pernah memaafkanmu.

Diego, terima kasih kamu memberikan kegembiraan kepada jutaan orang di Argentina, Mexico, Cuba, Italia, bahkan hingga seluruh pelosok bumi ini termasuk Indonesia.

Don’t Cry for me Argentina. Selama Jalan Maestro. Que Descanse en Paz. Hasta Siempre Don Diego

A…D10S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *