Meriahnya Indonesia Street Festival: Dari Karaoke Massal sampai Foto Bareng Konjen RI Acep Somantri
Pernah ngebayangin datangi street festival berbau Indonesia tapi di Frankfurt Jerman?Wuih, pas banget! Ada sebuah acara yang mau saya bagi ceritanya ke sobat Surat Dunia. Bertajuk 1st Indonesia Street Festival, acara ini berlangsung di kawasan Bockenheimer Warte dari tanggal 1-2 Juli 2023. Area ini termasuk pusat kota Frankfurt.
Indonesia Street Festival ini dibuat spesial. Bukan hanya karena baru pertama kalinya digelar, tapi juga sekaligus pesta perpisahan untuk Konjen RI Frankfurt Acep Somantri dan isteri yang akan purna bakti di Frankfurt akhir Juli ini. Acep Somantri telah bertugas sejak tahun 2020 hingga 2023. Oiya dalam kegiatan ini, banyak orang yang pengen foto dengan Acep dan Lilies Somantri, termasuk saya hihihi.
Menurut Jofi Puspa selaku koordinator dan ketua pelaksana sebut acara ini sebagai penghargaan untuk Acep. “Di sini mengapresiasi pimpinan kita atau pemerintah yang mempunyai kinerja yang luar biasa dan dekat dengan rakyat. Kita rasa memang beliau sangat baik dan mempunyai visi dan misi kerja dan etik etos kerja yang sangat luar biasa.“
Jofi juga tambahkan, pelaksanaan kegiatan ini jadi makin memperkuat interaksi dan silaturahmi diaspora Indonesia. Pasalnya, acara ini diselenggarakan secara gotong-royong oleh komunitas dan organisasi masyarakat diaspora 9 wilayah kerja KJRI Frankfurt. Di antaranya, ada MERPATI e.v, Permif, PCINU, MKIF, FMIDS hingga pelajar-pelajar yang tergabung di PPI, semua ikut ambil bagian.
Ada banyak tujuan dari kegiatan ini, selain memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia. Apalagi pemerintah kota Frankfurt juga kooperatif dengan kegiatan budaya semenjak KJRI beserta MERPATI e.v di tahun lalu sukses menyelenggarakan Indonesia Festival Frankfurt (IFF).
Hampir mirip dengan IFF yang penuh dengan rangkaian panggung hiburan hingga bazaar. Namun yang paling mengesankan, adanya arak-arakan bendera merah putih sepanjang 40 meter. Perwakilan masyarakat bersama-sama membawa bendera mulai dari depan kantor KJRI j dan kemudian dibawa ke Panggung di Bockenheimer Warte.
Acara ini juga diiringi oleh Musik rebana dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama JermanDi panggung ragam pertunjukan seni berupa musik, angklung, aerobik, tari-tarian hingga aksi silat Perisai Diri hadir. Para pengisi acara yang merupakan volunteer diaspora Indonesia yang suguhkan penampilan terbaik. Sambil ngemil, saya ikut karaoke massal bareng teman-teman.
Selain itu, 20 stand bazar yang didominasi makanan Indonesia juga sajikan ragam menu khas Nusantara. Ada batagor, bakso Malang, Nasi Padang, jajanan kue pasar, es kopi dan masih banyak lagi. Harganya bervariasi, mulai dari 1,5 atau Ro25.000 euro untuk kue. Saya lumayan habis banyak alias hampir 50 euro gara-gara ingin ini-itu hihihi.
Karena festival terbuka buat semua, diperkirakan selama dua hari, lebih dari 1000 pengunjung datang. Mereka tidak hanya diaspora Indonesia, tapi juga Warga Jerman dan internasional lainnya. Salah satu pengunjung asli Jerman yang bernama Simon sebut kalau event ini bagus.“ Mengejutkan, karena sepertinya minim promosi tapi banyak pengunjung. Banyak makanan dan pertunjukan. Saya suka.“
Banyak juga diaspora Indonesia yang berharap kegiatan budaya yang outdoor seperti ini digelar beberapa kali. Tidak hanya buat obati kangen dengan kuliner dan kesenian Tanah Air, tetapi juga ajang silaturahmi dengan diaspora Indonesia yang berada di Jerman.
Meriah banget yaaaa