KJRI Frankfurt Sambut Antusiasme Warga Jerman Dibuka Kembali Kelas Bahasa Indonesia (BIPA)
KJRI Frankfurt bekerja sama dengan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jerman menyelenggarakan kelas reguler Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) periode Musim Semi (Maret-Mei) 2024.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kelas BIPA periode Musim Semi 2023. Tercatat sebanyak 82 orang mendaftarkan diri pada kelas BIPA kali ini yang dibagi ke dalam tiga kelas yaitu dua kelas lanjutan dan satu kelas percakapan. Sementara bagi peserta yang ingin mengikuti kelas pemula disarankan untuk dapat mengikutinya di lembaga kursus bahasa terdekat dari domisili masing-masing.
Acara pembukaan telah dilakukan secara daring melalui Zoom meeting dan dihadiri oleh Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa yang mewakili Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbudristek RI; Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin; para pengajar dan peserta kelas BIPA; serta staf KJRI Frankfurt.
Dalam pembukaan, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Dr. Iwa Lukmana, M.A., yang mewakili Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa menyampaikan apresiasi kepada KJRI Frankfurt dan segenap pengajar dari diaspora Indonesia dan berharap para pemelajar BIPA juga bersemangat untuk mempelajari budaya Indonesia, seiring dengan penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pada sidang umum UNESCO sejak tahun 2023.
Konjen RI Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro, membuka secara resmi Kelas Reguler BIPA di KJRI Frankfurt periode Musim Semi 2024 dan dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyediaan layanan pembelajaran BIPA merupakan kesempatan untuk semakin memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada warga negara asing dan KJRI Frankfurt akan menjadikannya sebagai agenda rutin dan berkesinambungan.
Lebih lanjut Konjen RI Frankfurt sampaikan bahwa Bahasa Indonesia menjadi contoh sehari-hari penerapan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika serta merupakan salah satu identitas nasional bangsa Indonesia yang mampu menciptakan harmoni dalam perannya sebagai bahasa persatuan.
Di Jerman, Bahasa Indonesia diajarkan di beberapa universitas, ada yang menjadikannya sebagai mata kuliah wajib, khususnya di universitas-universitas dengan jurusan Kajian Asia Tenggara, dan ada yang menawarkannya sebagai mata pelajaran pilihan.