Fakultas Teknik UGM Bentuk Tim Reaksi Cepat Satgas Covid-19
Fakultas Teknik UGM membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Satgas Covid-19. Tim yang berada di bawah tanggung jawab dekan dan para wakil dekan Fakultas Teknik UGM ini bertugas untuk menjalankan fungsi divisi SHE (Safety, Health and Environment) FT UGM Bidang Kedaruratan secara lintas unit dan lintas bidang, termasuk program preventif maupun kuratif, menjalankan fungsi tugas kemanusiaan, dan menjadi proyek percontohan (pilot project) model manajemen layanan SADA (Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik) / SSC (Shared Service Center).
Ir. Muhammad Waziz Wildan, Ph.D., Dekan Fakultas Teknik UGM, menjelaskan ide pembentukan TRC muncul pertama kali di bulan Maret 2021 dan dibentuk Whatsapp Group Tim TRC FT pada 16 Juli 2021 dengan ketua pelaksana Heru Luthfi Listianto. Ketua Tim Pelaksana TRC mengoordinasi 18 orang tim gabungan lintas departemen di lingkungan FT UGM.
“Saat itu ada kasus permintaan bantuan dari salah satu departemen di FT terkait penanganan mahasiswa yang dalam kondisi darurat di kos. Ada kasus lain, misalnya di suatu malam ada laporan ke pengurus FT dari pemilik kos bahwa ada mahasiswa teknik yang terkonfirmasi positf Covid-19 dan memerlukan bantuan. Dalam situasi seperti itu, ternyata tidak mudah mencari orang yang dapat membantu, misalnya mengantar ke shelter atau periksa ke rumah sakit atau ingin mengantarkan bantuan makanan atau suplemen dll. Apalagi kejadiannya di luar jam kerja atau tengah malam. Padahal, dalam kondisi darurat tersebut sangat diperlukan bantuan segera dengan cepat dan tepat,” jelas Waziz pada Jumat, (13/8).
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa situasi ini bersamaan dengan adanya usulan dari tenaga kependidikan (tendik) yang menangani SHE FT untuk membentuk tim SAR (Search And Rescue). Ide dari tendik ini diakomodasi, namun agar lebih fleksibel (bisa untuk konteks kedaruratan kampus) diubah namanya menjadi TRC (Tim Reaksi Cepat).
“Pembentukannya agak lambat (Maret-Juli 2021) karena terkendala masalah desain layanan, dana, organisasi, dan SDM pendukung. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan sinergi lintas bidang para wakil dekan dalam rangka tanggap darurat Covid-19 gelombang kedua (second wave),” ujarnya.
Layanan utama yang diberikan tim TRC saat ini menurut Waziz adalah fokus kepada membantu evakuasi dan transportasi pasien dan yang berkaitan dengan kebutuhan pasien dari kalangan keluarga besar FT yaitu dosen, tendik, mahasiswa, keluarga dosen dan keluarga dengan menyediakan dua buah mobil yaitu Kijang Kapsul dan Kijang Innova yang telah dimodifikasi untuk kebutuhan TRC.
Selain itu, tim TRC UGM juga mempekerjakan dua tenaga relawan Covid-19 profesional yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk pengelolaan shelter, dekontaminasi, transportasi pasien/ ambulance, dan pemakaman dengan protokol Covid-19.
Waziz menambahkan selain selalu siap untuk memberikan layanan cepat, tim TRC FT UGM juga senantiasa mengasah beberapa ketrampilan/ skills. Pertama, proses evakuasi pasien yang terpapar Covid-19, baik yang OTG, ringan, sedang maupun berat juga belajar menggunakan APD yang benar dan safety. Kedua, penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD) dan vertical rescue, mengingat gedung-gedung di UGM khususnya gedung di FT UGM lumayan tinggi. Ketiga, penambahan materi tentang manajemen logistik dan kegawatdaruratan, dan trauma healing.
“Harapannya semoga tim TRC FT UGM meningkatkan keselamatan seluruh civitas FT tanpa terkecuali, termasuk melakukan langkah-langkah mengurangi risiko kedaruratan,” jelas Waziz.
Penulis : Satria
Anak Indonesia itu sangat pintar dan gemilang terkenal di LN juga.