Perjuangan Liputan Reog Ponorogo, Bangga tapi Bikin Masuk Angin!
Jujur, selama di Indonesia saya belum pernah menyaksikan pertunjukan Reog Ponorogo secara langsung. Selain belum dapet kesempatan liputan ke Ponorogo, emang belum jodoh aja hehehe. Siapa sangka, ternyata kesempatan itu datang saat saya merantau di Jerman.
Sebagai bagian dari tim hore acara Indonesia Festival Frankfurt sekaligus nyari bahan liputan, saya ngikutin tim seniman Reog Ponorogo saat tampil di Roemer Frankfurt am Main. Roemer adalah kawasan kota tua yang jadi ikon kota Frankfurt, Jerman.Di Frankfurt, Reog Ponorogo tampil di tengah kota tua di akhir pekan yang emang rame banget sama warga lokal dan wisatawan. Begitu musik dimainkan, langsung massa berkumpul. Wajah heran, bingung dan kagum campur aduk menghiasi wajah ratusan bule pengunjung. Duh, bangga deh!
Apalagi saat salah seorang seniman melecutkan cambuk dengan suara nyaring dan mengajak sejumlah warga lokal berpartisipasi. Antusias pun bertambah saat dua Reog atau Singa Barong menari. Meski tampil kurang lebih 15 menit, tim seniman kehujanan karena cuaca Frankfurt yang tidak pasti. Alhasil tidak cuma tim yang tampil, kami yang ada di sana ikut kebasahan.
Saya sempet wawancara Konjen RI Frankfurt Acep Somantri di tengah gerimis. Sebagai tuan rumah dk Frankfurt, Acep senang melihat antusias masyarakat internasional dengan aksi Reog,“Saya melihat ini sangat luar biasa ya, masyarakat yang ada di Roemer yang merupakan salah satu pusat di Frankfurt, mereka terpukau dengan aksi Reog Ponorogo“.
Acep tambahkan,“Kita tahu Reog Ponorogo sedang berupaya mendapat pengakuan intangible heritage dari UNESCO, kami Konsulat Jenderal RI di Frankfurt mendukung hal ini. Sekaligus diundang untuk mengisi Indonesia Festival Frankfurt“. Di Indonesia Festival Frankfurt (IFF), Reog Ponorogo hadir dua hari, yakni Sabtu 17 September dan Minggu 18 September 2022.
Usai liputan, saya yang kedinginan langsung cari kehangatan. Maksudnya, baju ganti. Namun toko baju sejuta umat seperti Primark, antreannya mengular parah banget. Yaudahlah daripada saya ketinggalan aksi Reog di IFF, saya lebih baik langsung ke Nordwestzentrum. Meskipun setelah liputan saya kena masuk angin karena masih pake baju basah-basahan di tengah cuaca tidak menentu.
Ternyata di panggung IFF 2022, Reog Ponorogo sukses memukau pengunjung. Konjen RI Frankfurt Acep Somantri mendapat kehormatan untuk duduk di atas singa barong. Setelah itu, banyak yang penasaran pengen foto bareng dan naik di atas singa barong. Tim juga mengisi Workshop Menari Reog. Seru banget!
Rupaya para seniman bukan asal main dan beratraksi di Frankfurt. ternyatai ini merupakan bagian dari program Reog Ponorogo goes to Europe. Rombongan yang terdiri dari 14 seniman itu berkeliling ke sejumlah negara di benua biru, yakni Prancis, Belgia, Belanda dan menutup tur di Jerman.
Menurut Thridy dari Dinas Pariwisata Ponorogo, kehadiran para seniman Reog ini bukan tanpa alasan. Mereka sambangi Eropa bukan sekedar membawa misi budaya, tur ini juga mempromosikan kesenian ini sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO di tahun 2024.
Mereka juga percaya sambutan hangat dari warga benua biru bisa jadi nilai plus mengingat markas UNESCO berada di Paris Prancis. Oiya Reog ini ternyata sangat istimewa di Ponorogo, lantaran sudah mandarah daging di tengah masyarakat. Sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan kesenian ini di sekolah-sekolah. Bahkan kompetisi pun banyak digelar.
Hmmm jadi bangga dan sedikit malu hehe, karena sebagai orang Indonesia justru malah makin mengenal budaya sendiri saat di luar negeri. Sukses selalu tim Reog Ponorogo!
Mantap Reog Ponorogo goes to Europe !