Festival Rempah Indonesia di Prancis
Berdasarkan instruksi Presiden Republik Indonesia terkait pencanangan kampanye nasional Indonesia Spice Up The World (ISUTW), dengan ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Republik Indonesia mengadakan Sales Mission Pemasaran Subsektor Kuliner untuk memperluas akses pasar pelaku ekonomi kreatif.
Kegiatan ini mengangkat tema 1er Edition Festival Des Epices Indonesiennes ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Mei 2023 (chef special lunch), 10 Mei 2023 (press conference), 12 Mei 2023 (B2B meeting), dan pada 10 Mei 2023 hingga 31 Mei 2023 terdapat display produk kuliner Indonesia di La Maison de L’Indonesie (LMDI). Program ISUTW adalah strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masakan Indonesia di mancanegara. Strategi ini juga memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri sebagai gastrodiplomasi Indonesia. Kampanye ISUTW menargetkan nilai ekspor rempah dan bumbu mencapai 2 miliar dolar AS dan menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri pada 2024.
Dalam sales mission ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengundang para perwakilan dari sekolah gastronomi di Prancis, pemilik bisnis kuliner dan restoran di Prancis, chef, retail, wholesaler, dan juga perusahaan halal market. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempromosikan beberapa bumbu dan masakan Indonesia. Selain itu, diharapkan ada kesepakatan bisnis dan terjadi transaksi antara seller dari Indonesia dan buyer dari Prancis.
Pada sales mission ini, terdapat 6 produk kuliner lokal yang akan berpartisipasi yaitu “Lemonilo”, lada dan kopi “Murni”, produk olahan cokelat “Jika Chocolat”, rempah-rempah “Spice from the East” dan berbagai sambal dengan brand “Sweet & Pedas”. Kegiatan ini, buyer akan disajikan masakan olahan dari produk tersebut dan dapat berinteraksi langsung dengan para perwakilan perusahaan untuk mengetahui lebih detail mengenai produk.
Tingginya permintaan ekspor rempah menunjukkan bahwa kualitas produk kita telah diakui dunia. Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Erwita Dianti menyampaikan bahwa, “Selain komoditi rempah, kita juga mengangkat para artisan kuliner yang makin beragam produknya. Harapan kami adalah mempromosikan produk artisan lokal ini supaya produk Indonesia makin mendunia.” Berikut nama-nama brand peserta Sales Mission dan Festival Rempah Indonesia (1er Edition Festival Des Epices Indonesiennes)
LEMONILO Lemonilo didirikan pada tahun 2016 dan memiliki misi untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan bahagia. Lemonilo menyediakan berbagai produk makanan sehat untuk semua golongan masyarakat. Produk kami tidak menggunakan bahan kimia, perasa buatan seperti MSG dan pengawet sehingga anda dapat makan enak tanpa rasa bersalah. MURNI Murni merupakan perusahaan yang didirikan tahun 2012 dan berlokasi di Belitung.
Murni memproduksi lada putih, lada hitam dan kopi lada hitam. Lada putih dan lada hitam ditanam di ketinggian 300 meter hingga 1.100 meter diatas permukaan laut. Lada Belitung Lebih pedas dibandingkan dengan lada dari daerah lain. Murni memberdayakan para petani lada di Belitung sehingga memberikan manfaat sosial dan finansial kepada petani lada di sekitarnya.
JIKA CHOCOLAT, SPICE FROM THE EAST, SWEET & PEDAS
Jika Chocolat berdiri sejak 2011 dan merupakan perusahaan artisanal bean-to-bar yang memproduksi cokelat dengan bahan-bahan lokal organik. Jika Chocolat mengambil kakao langsung dari petani Indonesia, yang produksinya berkelanjutan secara lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Jika Chocolat juga berkembang bukan hanya dengan memproduksi cokelat tetapi juga mempromosikan rempah-rempah dengan brand Spices of The East. Jika menyediakan semua rempah-rempah dari yang masih kasar hingga yang sudah diolah menjadi bubuk. Selain itu, Jika Chocolat juga memproduksi sambal Indonesia
Bravo la maison de L’Indonesie sukses selalu 🙏