Indonesia Street Festival 2025: Meriahkan Frankfurt dengan Seni, Budaya, dan Kuliner Nusantara

Frankfurt, Jerman – Indonesia Street Festival (ISF) kembali digelar di Frankfurt dalam edisi keduanya, menghadirkan kembali suasana penuh warna yang memadukan musik, tarian, kuliner, serta kebersamaan diaspora Indonesia. Festival yang terselenggara atas kerja sama antara Merpati e.V. (Merah Putih Sejati e.V) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt ini menjadikan kawasan Bockenheimer Warte sebagai ruang pertemuan budaya, menarik pengunjung dari berbagai kalangan, baik diaspora dan masyarakat Indonesia, Jerman, maupun komunitas internasional.

Selama dua hari penyelenggaraan pada 13-14 September 2025, ISF menampilkan ragam pertunjukan seni yang mencerminkan kekayaan budaya nusantara. Mulai dari alunan angklung oleh Angklung Nusantara dan Angklung Svara Bhinneka, denting gamelan Wacana Budaya, petikan sasando, hingga tarian tradisional dari Iramanda Group, kelompok Tari Serasi dari Karlsruhe, dan penampilan keluarga Stegmann. Tidak ketinggalan, panggung juga dihidupkan oleh penampilan musik modern seperti NTT Band, Tech Bros, dan Ensemble Hamburg. Suasana semakin meriah dengan berbagai interaksi yang mengajak pengunjung ikut bergembira, mulai dari karaoke, line dance goyang dumang, poco-poco, maumere, hingga zumba. Irama dangdut pun membuat banyak orang ikut berjoget bersama, menambah nuansa akrab dan kekeluargaan layaknya pesta rakyat.

Kehadiran lebih dari 20 stan bazar kuliner menambah daya tarik festival ini. Hidangan khas seperti nasi Padang, sate ayam, pempek, mie ayam, bakso Malang, hingga jajanan pasar seperti klepon, kue lapis, risoles, dan lemper disajikan berdampingan dengan minuman segar seperti es cendol dan jamu gendong. Sementara itu, stan-stan kerajinan dan souvenir khas Indonesia memikat pengunjung dengan beragam produk, mulai dari kain batik dan tenun tradisional, tas, syal, aksesoris, hingga kerajinan dari rotan dan bambu, termasuk hiasan dinding dan dekorasi unik.

Salah satu komunitas pecinta batik Indonesia Am Batik turut menampilkan proses pembuatan batik tradisional menggunakan teknik canting tulis, sekaligus mengajak pengunjung mencoba membuat batik sendiri untuk dapat merasakan proses kreatif pembuatan batik secara langsung.

Bagi diaspora Indonesia, festival ini menjadi wadah silaturahmi dan kebersamaan, sekaligus ruang untuk merayakan identitas budaya di negeri rantau. Bagi publik Jerman dan komunitas internasional, festival ini adalah undangan terbuka untuk mengenal Indonesia lebih dekat melalui pengalaman langsung akan seni, musik, tarian, dan kuliner. Acting Konsul Jenderal RI Frankfurt dalam sambutannya menekankan bahwa, “tujuan dari festival ini sederhana: untuk berbagi kekayaan budaya dan kuliner Indonesia dengan sahabat Indonesia di Jerman dan komunitas internasional, agar mereka juga dapat merasakan keberagaman dan keramahtamahan Indonesia.”

Ketua Merpati e.V., Ibu Yanni, juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh pihak. Baginya, festival ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi juga bukti nyata bagaimana komunitas diaspora Indonesia dapat bekerja sama, bergotong royong, dan mempersembahkan sesuatu yang membanggakan untuk bangsa. ISF juga membuktikan bahwa promosi budaya tidak hanya dilakukan di panggung formal, tetapi juga dapat diwujudkan dalam suasana rakyat yang hangat dan meriah. Dengan jumlah pengunjung yang diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 orang selama dua hari, Indonesia Street Festival 2025 menegaskan posisinya sebagai salah satu agenda budaya tahunan Indonesia yang dinanti di Frankfurt.

Melalui festival ini, Indonesia tidak hanya hadir dengan kelezatan kulinernya, tetapi juga dengan energi seni dan budaya yang mempersatukan, memperkaya, sekaligus memperkuat hubungan persahabatan Indonesia–Jerman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *