Prancis Perpanjang Lockdown Sekolah akan Dibuka Kembali
Lockdown di Prancis diperpanjang hingga 11 Mei tapi anak-anak akan bisa kembali sekolah setelah itu. Macron menegaskan karantina mandiri akan diperpanjang hingga 11 Mei. Meskipun epidemi mulai terlihat menurun tapi jumlah kematian masih cukup penting.
Hari ini 13 April 2020, sebanyak 574 orang di Prancis yang meninggal dengan jumlah terinfeksi 1.883.119 orang. Perpanjangan lockdown sudah kami tunggu jadi tidak kaget lagi. Apalagi mengingat bulan Mei penuh dengan tanggal merah. Ada 4 tanggal merah di mana tanggal 8 yang jatuh di hari kamis biasanya diberlakukan libur untuk jumatnya juga sehingga menjadi akhir pekan panjang. Melihat hal ini pemerintah prancis sudah hati-hati jangan sampai penurunan orang yang terinfeksi kembali naik dan mengakibatkan gelombang dua wabah terjadi.
Tapi saya dan keluarga yang selalu menunggu pidato Macron sejak adanya epidemi ini sempat kaget juga ketika mendengar, Presiden menyatakan kemungkinan usai tanggal 11 Mei maka sistim dirumahkan akan dibuka secara perlahan dan anak-anak akan kembali ke bangku sekolah (TK hingga SMA) juga penitipan anak. Universitas tetap ditutup hingga tahun ajaran baru. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan dari orang tua akan situasi mereka, tidak semua memiliki koneksi Internet, keluarga yang tinggal dalam apartemen kecil membuat anak-anak mereka kehilangan ruang gerak dan kehidupan. Sehingga dibukanya kembali sekolah dirasakan cukup bijak namun ini akan dilakukan secara perlahan melihat situasi dan kondisi.
Bazile langsung berteriak senang tahu masih bisa kembali ke sekolah. Saya dan Akang langsung saling pandang. Ngeri juga memikirkan, apakah akan aman? Mungkinkah semua murid memiliki tingkat waspada dan kebersihan yang sama dalam menjaga diri? Bagaimana dengan di kantin nanti? Pas pelajaran olah raga? Belum lagi namanya anak-anak ya pastilah ngobrol dekatan saling sentuh lalu kertas soal yang dibagikan. Semua langsung membuat saya dan suami berdegub jantung ini.
Bismillahi sajalah semoga semua saling mawas diri. Karena Macron saja sampai menyatakan kebanggaanya kepada warganya atas kesatuan yang belakangan ini sepertinya sulit didapat kini menurut Macron begitu kuat. Terus terang salah satu yang harus diakui oleh banyak orang adalah karena Macron bagi saya dalam keadaan sangat sulit ini bisa bertahan dan menunjukan sikap kepemimpinannya yang tangguh. Membuat warga prancis yang kebanyakan suka ngenyel. Protes untuk berbagai hal dengan cara demo dan bisa bertahan untuk mendemokan sesuatu hingga berbulan-bulan menjadi begitu kuat dalam solidaritas. Dan disiplin yang patut diacungkan jempol dalam menaati peraturan selama masa dirumahkan saja. Tentu saja yang namanya peraturan pastinya akan selalu ada yang melanggar.
Tapi 20 tahun di Prancis baru kali ini saya melihat dan menjadi saksi akan keindahan dari kekuatan solidaritas ini. Sumbangan dari berbagai perusahaan untuk mereka yang berada di Garda depan semakin meningkat, warga Warga prancis menjadi cekatan dalam membuat masker, bukan hanya untuk diri dan keluarga tapi untuk disumbangkan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Para wanita yang memiliki keahlian menjahit kompak membuat masker untuk disumbangkan. Warga saling bantu dalam meringankan beban tetangga setempat. Bantu dalam belanja, menyumbang kebutuhan pokok bahkan banyak teman-teman saya WNI jadi sukarelawan untuk para manula. Seperti berbelanja bagi mereka karena kondisi para manula ini tidak memungkinkan untuk keluar rumah.
Dari segi pemerintah Macron menjanjikan untuk penambahan jumlah masker bagi para petugas medis dan orang-orang yang bergerak langsung dalam situasi pendemi ini. Tes Covid-19 setelah tanggal 11 Mei akan lebih diperluas dan bisa Diakses di laboratorium publik. Tentunya tidak disarankan untuk semua orang tapi kepada orang yang dirasa memiliki gejala.
Macron tetap melarang tempat publik seperti bioskop, museum, restoran service di tempat dan acara konser, festival semua pertemuan yang dianggap mengundang banyak orang tetap akan dilarang hingga setidaknya pertengahan Juli dan tergantung kepada situasi dan kondisi nantinya. Begitu juga untuk penerbangan di luar Eropa tetap ditiadakan untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Dalam kesulitan ini sekali lagi Macron menegaskan Pemerintah Prancis akan membantu dalam perekonomian. Jaminan untuk pengangguran sementara, para pelajar asing, para pengusaha dan keluarga sederhana.
Pemerintah Prancis berkomitmen untuk memberikan bantuan dan bersama untuk kembali membangun perekonomian agar kembali kuat. Setelah Macron berbicara melalui media televisi dari mulai pukul 20.00 selama kurang lebih 25 menit berbagai tanggapan langsung beredar. Ada yang setuju dengan pernyataan Macron ada yang tidak bahkan mencela. Ada yang menyatakan Macron berhasil menunjukan dirinya sebagai pimpinan negara dengan begitu besarnya tekanan selama lebih dari 4 minggu ini tapi beberapa menyatakan dia sudah gagal. Tapi tidak bisa dipungkiri cara-cara Macron rupanya bisa membuat orang prancis banyak berubah sebenarnya dalam kebersamaan menghadapi epidemi ini.
Bagi saya pribadi mungkin karena saya adalah orang asing melihat bagaimana sesuatu yang sejak 20 tahun ini tidak saya rasakan yaitu rasa kemanusiaan yang tinggi, disiplin yang meningkat, solidaritas begitu besar dan betapa berartinya sebuah nyawa dengan setidaknya ada usaha keras dari pemerintah merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi saya.
Melihat seorang Presiden berbicara diperuntukkan bagi warganya sangat saya hargai. Melihat dirinya sebagai pimpinan bersedia disalahkan dan menyatakan bencana ini sebagai tanggung jawabnya patut saya acungkan jempol. Walaupun mungkin pendapat saya ini banyak ditentang….
Tidak semua bisa dipuaskan dan akan merasa puas. Tentunya akan selalu ada kekurangan dan ketidakpuasan. Saya pribadi hanya bisa belajar dari pengalaman bencana dunia ini untuk lebih bijak sebagai manusia…