Persiapan Keberangkatan & Kepulangan untuk Mahasiswa Indonesia di UK
Para Mahasiswa Indonesia yang ingin kembali ke Indonesia di masa pandemi diwajibkan untuk mengetahu betul peraturan dan langkah apa saja yang harus dilakukan agar kepulangannya bisa berjalan lancar. KBRI London bersama para pelajar di UK mengadakan temu muka secara daring.
1. waktu berlakunya tes swab untuk yang akan pulang ke Indonesia
Sesuai dengan SE No. 3/2020 dan Addendumnya serta SE No. 4/2020, dalam rangka membatasi dan mencegah masuknya pendatang baru ataupun pembatasan perjalanan bagi WNI dan WNA ke Indonesia, dan mengingat penyebaran Covid-19 dan munculnya strain baru SARS-CoV-2 VUI 202012/01 dan terjadinya peningkatan perserbaran virus SARS-CoV-2, maka diberlakukan ketentuan khusus diantaranya menunjukkan hasil negatif test PCR di negara asal yang berlaku 2 x 24 jam sebelum keberangkatan dan dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan atau e-HAC International Indonesia.
2. Informasi karantina sesampainya di Indonesia dari UK. Dimana dan apakah ada biaya?
Saat ini terdapat fasilitas pemerintah yang diperuntukkan bagi WNI yaitu Wisma Pademangan yang gratis untuk karantina maupun fasilitas pcr-nya dan tadinya diperuntukkan khusus bagi WNI. Namun mengingat adanya addendum dan SE No. 4 terbaru, kapasitas Wisma Pademangan ini diperkirakan tidak akan cukup (kurang lebih 500 kamar) untuk karantina selama 5 hari.
Oleh karena itu, WNI disarankan untuk mengambil karantina di hotel-hotel berbayar yang saat ini jumlahnya ada 17. Adapun biaya karantina serta 2 x swab menjadi beban masing-masing individu.
Sebagai catatan, penentuan siapa ke hotel mana ditentukan oleh Satgas, kecuali penumpang sudah memiliki bukti bookingan yang harus ditunjukkan kepada petugas satgas pada saat check out sebelum diarahkan ke bis-bis yang diperuntukkan sesuai dengan tujuan hotel.
3. Bagaimana Pengurusan surat pindah mahasiswa yang akan pulang ke Indonesia?
Surat Keterangan Pindah (SKP) dapat dimintakan kepada Konsuler KBRI London, dengan terlebih dahulu mengirimkan e-mail pemberitahuan kepada consular@indonesianembassy.org.uk. Tidak ada biaya untuk pembuatan SKP.
4. Balita apakah wajib tes swab PCR ketika akan pulang ke Indonesia?
Wajib untuk balita. Meskipun maskapai tidak memintakan, namun ketika masuk Indonesia, tidak ada pengecualian untuk pemeriksaan kelengkapan PCR.
5.Protokol kedatangan sesampai di CGK
- Wajib mengenakan masker, menjaga jarak dan kelengkapan tambahan lainnya jika dirasa diperlukan.
- Penumpang keluar pesawat diarahkan menuju gate masuk Kawasan bandara
- Di check point kesehatan, penumpang diperiksa satu per satu kondisi kesehatan (suhu tubuh, kadar oksigen) dan diminta menunjukkan kelengkapan PCR serta e-HAC yang sudah diisi sebelum keberangkatan.
- Setelah selesai dari check point kesehatan, penumpang diarahkan ke imigrasi
- Dari imigrasi, penumpang mengambil bagasi
- Dari pengambilan bagasi, penumpang menuju jalur bea cukai
- Sebelum keluar, penumpang akan dicek kembali satu per satu oleh petugas satgas dengan menunjukkan hasil negative PCR nya
- Oleh petugas satgas, penumpang akan diarahkan menuju bis-bis yang sudah dirancang berangkat sesuai dengan destinasi hotel karantina. Apabila penumpang sudah memiliki bookingan hotel karantina rekomendasi pemerintah, tunjukkan bukti bookingan kepada petugas satgas untuk diarahkan menuju bis ke hotel tujuan sesuai bookingan.
- Penumpang masuk hotel karantina dan melakukan swab test pertama pada saat kedatangan
- Setelah karantina 5 hari, penumpang melakukan swab test kedua. Jika hasilnya negative, penumpang dapat melanjutkan ke tujuan berikutnya.
- Apabila hasilnya positif, penumpang akan diarahkan untuk perawatan di RS rujukan Pemerintah.
Adapun untuk kebalikannya yaitu bagi yang ingin mengantarkan mahasiswa ke Uk maka beberapa syarat harus dipenuhi:
Saran untuk keluarga yang akan mengantar mahasiswa ke UK dengan visa turis:
- Keluarga yang mengantar sebaiknya sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan serta sebaiknya tidak membawa anggota keluarga yang sudah berumur di atas 50 tahun. Hindari potensi-potensi transmisi akibat kerentanan fisik yamg bisa didapatkan dari perjalanan
- Pastikan membawa keuangan yang cukup ditengah ketidakpastian e.g. untuk ganti tiket, belanja logistic online (bawa debit/credit card dan cash), test pcr, serta sewa akomodasi. Antisipasi apabila ada perkembangan di lapangan ke depan yang mengharuskan keluarga tinggal di UK lebih lama dari seharusnya. Perhatikan waktu tinggal di UK sesuai validasi visa.
Saran: baiknya keluarga segera kembali pulang ke Indonesia apabila sudah selesai karantina dan kebutuhan mahasiswa sudah terakomodir. - SELALU memantau perkembangan kebijakan baik di UK maupun di Indonesia melalui: berita di TV (online atau elektronik), sosmed dan website KBRI London, website Kemlu.
- Pantau Hotline KBRI/KJRI pada saat tiba di UK atau transit di negara transit.
Transit melewati area Tier 4 apakah diperbolehkan?
- Disarankan tidak melakukan perjalanan antar T4 atau dari non-Tier 4 ke Tier 4, kecuali untuk biometric ke KBRI London.
- Untuk biometrik, apabila diperlukan, KBRI akan membekali mahasiswa dengan Surat Keterangan Jalan. Cukup email ke consular@indonesianembassy.org.uk, dengan menyertakan copy paspor dan BRP.
Untuk saat ini, selama masa transisi, diharapkan bisa lapor diri di e-konsuler yang merupakan aplikasi milik KBRI khususnya terkait dengan pembuatan appointment dan layanan surat keterangan dan Portal Peduli WNI (hybrid).
Support logistik buat mahasiswa yang baru tiba dan self isolation
Dalam situasi wabah dan naik turunnya kebijakan pemerintah, diharapkan mahasiswa sudah membekali dirinya dengan logistik dan obat-obatan pokok yang dibutuhkan, seperti misalnya:
- Persediaan masker
- Persediaan sarung tangan
- Obat-obatan pribadi yang memang dikonsumsi setiap hari atau untuk cadangan (obat alergi, obat diare, obat mual, obat sakit kepala, inhaler, minyak kayu putih, parasetamol, obat pilek, vitamin C.
- Hand sanitiser dan tissue basah antibacterial.
Untuk logistic/makanan:
- Abon atau makanan kering lainnya yang tahan lama
- Pop Mie atau mie instan
- Makanan pribadi lainnya.
Kelengkapan pribadi untuk obat-obatan dan logistic di saat pandemic menunjukkan kesiapan dan tanggung jawab pribadi terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan. Bahwa bepergian pada saat wabah juga memiliki konsekwensi fisik dan tanggung jawab moriil, bahwa ada orang lain yang terimbas apabila “saya” tidak bertanggung jawab dengan prilaku sehat dan kedisiplinan.