Tiga Pelajar Indonesia Kembali Meraih Prestasi di Perancis

Inilah tiga pelajar asal Indonesia yang meraih gelar juara di perlombaan MT180 edisi 2018. Yaitu Made Windu Kesiman juara pertama, Bachtiar Wahyu Mutaqin urutan kedua dan Dina Adinda pemenang ketiga. Mereka meraih penghargaan atas penelitian mereka yang digelar berkat kerja sama Institut Perancis di Indonesia (IFI), Kedutaan besar Perancis di Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI) yang digelar di Futuroscope, Poitiers (26/06/2018).

Kompetisi ini dibuka oleh Duta Besar Indonesia di Perancis, Hotamangaradja Pandjaitan, didampingi oleh Dubes Perancis untuk Indonesia Jean-Charles BERTHONNET. Dalam perlombaan ini, kesembilan kandidat diminta untuk mempresentasikan penelitian karya ilmiah mereka selama 3 menit di depan para juri dan publik, dalam bahasa perancis dan wajib dimengerti secara mudah oleh orang umum.  Padahal penelitian yang mereka persembahkan itu adalah hasil kerja yang memakan waktu dan tenaga sangat banyak.

Dari puluhan peserta yang mendaftar, panitia menyeleksi 9 kandidat. Kesembilan finalis itu adalah Made Windu Antara Kesiman, Bachtiar Wahyu Mutaqin, Dina Adinda, Gara Samara Brajadenta, Hariyanto IH, Roman Ardian Goenarjo, Setyawan Ajie Sukarno, Prasaja Wikanta dan Andy Triwinarko.

Semua kandidat memiliki ide-ide menarik dan cemerlang. Namun Juri harus memilih tiga juara, dan karya penelitian yang dianggap unggul adalah mengenai pelestarian naskah lontar kuno agar mudah diakses oleh publik dari Windu meraih juara pertama, disusul dengan karya penelitian mengenai dampak relief letusan gubung berapi Samalas di Lombok dari Wahyu Mutaqin. Penelitian mengenai sistim pengajaran hibrid (campuran antara tatap muka dan kuliah darling) meraih urutan ke tiga dari satu-satunya finalis wanita yang berhasil lolos di MT180 ini.

Kemenangan atas ide dari penelitian ketiganya ini mendapatkan hadiah berupa uang dari 500 euros hingga 2000 euros. Uang tersebut bisa mereka gunakan untuk melanjutkan penelitian dan keperluan pendidikan mereka nantinya.

Bagi yang ingin ikut serta dalam perlombaan MT180 ini, syarat utamanya adalah mereka yang sedang menempuh pendidikan S3. Bila bisa berhasil lolos seleksi, jalan untuk mengembangkan penelitian akan semakin besar. Karena menang atau kalah, ide-ide mereka ini dalam kompetisi MT180 yang banyak dihadiri oleh ratusa  peneliti dan  perwakilan universitas dari dua negara  di sinilah merupakan kesempatan besar  untuk para peserta mempresentasikan penelitian mereka lebih lanjut kepada para instansi terkait.

Siapa tahu ide-ide ini nantinya bisa bekerja sama atau terbeli dan menghasilkan sebuah penemuan baru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *