Batik Indonesia Mengundang Decak Kagum Dalam Peragaan Busana Di Polandia
Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan kedua perancang busana Indonesia ini memadukan warisan budaya tradisional Indonesia dengan penampilan modern dan rasa yang mendunia sehingga menciptakan tampilan yang modern tanpa melupakan akarnya dalam merayakan keindahan yang klasik, dengan pandangan ke hari ini dan masa depan. Demikian seperti dikutip dari Antara.
Malam itu, untuk pertama kalinya, publik Polandia dapat mengagumi dari dekat aneka busana karya Novita Yunus (Batik Chic) dan Yuwono Widodo (Yoon Kla), dua perancang busana terkemuka Indonesia.
Batik Chic menampilkan koleksi yang merefleksikan kecintaan atas kain tradisional Indonesia dan keinginan mempertahankan warisan budaya Indonesia. Terdapat dua jenis bahan yang dimunculkan dalam koleksi Batik Chic, yakni songket Bali dan campuran antara songket dan bordir, antara lain dari Garut sebagai aksen, dalam tampilan gaun, kebaya modern, baju dingin panjang, dan atasan.
Sementara itu, koleksi batik yang ditampilkan terdiri dari batik Tuban, batik Garut, batik Cirebon, dan sutra Garut, dilengkapi bordir motif batik lokcan dari Tuban, motif laba-laba dari Garut, dan batik laba-laba dari Garut.Selain itu, Batik Chic juga menampilkan koleksi asesoris nusantara seperti pending, kalung, anting dan kalung Nusa Tenggara, tas dan dompet dari songket Bali. Warna-warna cerah yang dominan menjadikan busana koleksi Batik Chic tampil mewah dalam peragaan busana yang diselenggarakan di kota terbesar kedua di Polandia tersebut.
“Saya ingin wastra Nusantara lebih dikenal oleh publik Polandia pada khususnya, dan Eropa pada umumnya,” ujar Novita Yunus.
Sementara itu, merk Yoon Kla terlahir pada tahun 2013 sebagai hasil perenungan untuk memunculkan budaya Indonesia dalam keindahan, kekayaan dan kemegahannya yang baru. “Koleksi yang saya tampilkan di Kraków menggambarkan kehidupan perempuan Jawa di masa lalu, mulai dari kehidupan luar benteng (keraton), lalu masuk ke kehidupan prajurit perempuan dan penari perempuan istana, lantas ke dalam inner sanctum ratu,” kata Yoon Kla tentang koleksi yang ditampilkannya di Polandia.
Sebelumnya, Yoon Kla pernah menampilkan karyanya di Hong Kong Fashion Week 2015 dan Who’s Next Prêt-à-Porter Fashion Week 2015 di Paris.
Para undangan yang hadir berasal dari kalangan korps diplomatik, pejabat pemerintah, pelaku usaha, pemerhati fesyen, akademisi, media dan publik.
Rafa Stanowski, PR Director of Cracow Fashion Week, termasuk di antara undangan menyatakan ketertarikannya terhadap koleksi busana dua perancang busana Indonesia yang ditampilkan dan menyampaikan ketertarikan untuk mengundang perancang busana muda Indonesia berpartisipasi dalam penyelenggaraan Cracow Fashion Week tahun depan.
Sementara itu, dalam sambutannya, penyelenggara Krakow’s Plenipotentiary for Cultural, Robert Piaskowski, menyampaikan peragaan busana malam itu telah membuka mata publik Polandia bahwa di Indonesia terdapat industri fesyen yang menggeliat. Diharapkan peragaan busana ini dapat membuka jalan kerja sama antara Cracow Fashion Week dengan Jakarta Fashion Week.
Selain itu, koleksi kebaya yang ditampilkan malam itu mengundang perhatian pemilik butik setempat yang langsung menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama dengan perancang busana di Indonesia untuk menambahkan aneka kebaya sebagai bagian dari koleksi busana di butiknya.
Penyelenggaraan peragaan busana karya Batik Chic dan Yoon Kla adalah bagian dari upaya promosi karya unggulan anak bangsa yang dilakukan KBRI Warsawa bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kraków.
Narasumber: KBRI Polandia Warsawa dan Antara News