Indonesia ajak Uni Eropa tangani Virus Corona
UE menyatakan kesanggupannya dalam membantu penanganan virus ini di ASEAN, dalam bentuk pengiriman tenaga medis, bantuan peralatan medis hingga pertukaran informasi dan pengalaman antara para ahli virologis guna mencari solusi medis yang dibutuhkan.
Brussel. Para Pejabat Senior ASEAN dan Uni Eropa bahas upaya pengembangan kerja sama ekonomi termasuk ekonomi digital, penegakkan HAM, peningkatan perdagangan, revolusi industri, transportasi, konektivitas di ASEAN, pencapaian SDGs, hingga upaya mengatasi perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Pembahasan ini dilakukan saat pertemuan ASEAN-Uni Eropa Senior Officials di Brussel, Belgia tanggal 10-11 Februari 2020.
Secara khusus, pertemuan membahas langkah-langkah bersama dalam penanganan pandemik virus Novel Corona (n-Cov 2019). Dalam pertemuan, UE menyatakan kesanggupannya dalam membantu penanganan virus ini di ASEAN, dalam bentuk pengiriman tenaga medis, bantuan peralatan medis hingga pertukaran informasi dan pengalaman antara para ahli virologis guna mencari solusi medis yang dibutuhkan.
Para senior officials juga membahas kemajuan hubungan kemitraan kedua organisasi regional yang telah terjalin selama hampir 43 tahun. Indonesia yang memimpin pembahasan agenda politik-keamanan, mengarisbawahi besarnya tantangan keamanan saat ini, khususnya mengenai radikalisme dan penanganan foreign terrorist fighters (FTF).
“Saat ini, dunia tengah dihadapi beragam tantangan keamanan non-tradisional. Ancaman yang hadir di satu kawasan pasti akan menimbulkan ancaman di kawasan lain apabila tidak ditangani dengan baik,” ungkap Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN saat pimpin delegasi Indonesia pada pertemuan.
Selain itu, beliau menggaris bawahi pentingnya keterlibatan perempuan dalam menangani konflik di tingkat kawasan. Dalam kaitan ini, ASEAN telah membentuk ASEAN Women for Peace Registry (AWPR) yang menjadi wadah bagi para pakar dari kalangan perempuan untuk mendorong peningkatan peran dan keterlibatan perempuan dalam proses rekonsiliasi dan perdamaian di ASEAN.
UE adalah salah satu mitra penting ASEAN karena merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN setelah RRT. Kerja Sama ASEAN dan UE juga berperan besar bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan, khususnya melalui terwujudnya ASEAN-EU Free Trade Agreement, perampungan perjanjian Comprehensive Air Transport Agreement (CATA) hingga berbagai kerja sama ASEAN – UE dalam bidang kepemudaan dalam bentuk bantuan pendidikan melalui program Support to Higher Education in the ASEAN Region (SHARE).
Uni
Eropa merupakan mitra ASEAN sejak 1977 dan kedua pihak telah
mengembangkan berbagai kerja sama di bidang politik keamanan, ekonomi,
dan sosial budaya. UE juga aktif mendukung integrasi ASEAN dan upaya
membangun komunitas ASEAN. Untuk tahun 2018 – 2022, Kerja sama kemitraan
ASEAN dan Uni Eropa telah memiliki Rencana Aksi untuk periode
2018-2022, dimana lebih dari 50% nya telah terlaksana.