Pertunjukan Teather The Planet – A Lament Karya Garin Nugroho Mendapatkan Standing Applause di Dusseldorf Jerman

Pertunjukkan Teater yang berjudul The Planet – A Lament karya sutradara Garin Nugroho mendapatkan standing applause dan apresiasi yang luar biasa dari para penonton yang menyaksikan di Open Air Theater Gustaf-Gründgens-Platz di Düsseldorf, Jerman.

The Planet – A Lament mengisahkan tentang pemulihan kembali dunia khususnya di negara kepulauan Indonesia pasca bencana Tsunami. Komunitas yang tinggal di area terdampak berjuang untuk selamat dari dampak yang dialami pasca bencana Tsunami.

Dalam rangka mendukung karya anak bangsa di kancah Internasional, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt bersama perwakilan organisasi masyarakat dan PPI yang tinggal di sekitar kota Düsseldorf hadir untuk menyaksikan pertunjukkan The Planet – A Lament. Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Acep Somantri mengatakan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi teater dari Indonesia untuk bisa tampil dalam festival Theater der Welt 2021.

The Planet – A Lament menjadi salah satu grup yang pertama kali tampil di tengah situasi pandemi yang sudah mereda di Jerman. Semoga ini menjadi penanda dimulainya kehidupan normal di Jerman. The Planet – A Lament dikemas dalam 14 bagian yang memukau penonton dengan pertunjukkan gerak dan choir lagu-lagu yang dibawakan oleh 20 seniman berasal dari Indonesia Timur.

The Planet – A Lament tampil pada 26-27 Juni 2021. Mereka hadir di Jerman memenuhi undangan dari Theater der Welt. Sebelum ke Jerman, mereka tampil di Holland Festival, Amsterdam – Belanda pada 20 – 21 Juni 2021.Theater der Welt atau Theater of the World adalah sebuah festival teater yang sudah ada selama lebih dari 40 tahun.

Tempat pelaksanaan teater berpindah-pindah di berbagai kota di Jerman setiap 3 tahun sekali. Festival ini tidak pernah dibatalkan, hanya saja untuk kota Düsseldorf ditunda pelaksanaannya dari yang seharusnya tahun 2020 menjadi tahun 2021 karena situasi pandemik. Tahun ini Festival Der Welt berhasil menghadirkan 350 seniman yang berasal dari 17 negara di 5 benua.