Walikota Oxford Jatuh Cinta Kuliner, Kerajinan dan Tarian Indonesia
“Tanah airku tidak kulupakan, Kan terkenang selama hidupku…” Alunan lagu besutan Ibu Sud menggema pada hari Minggu (28/11) di Oxford Town Hall, gedung bersejarah dan pusat pemerintahan di jantung kota Oxford.
Lord Mayor of Oxford, Councillor Mark Lygo menikmati nyanyian yang diiringi saxophone oleh Duta Besar RI London Desra Percaya. Sesekali tampak tangannya mengeluarkan ponsel dan mengabadikannya.
“Indonesia adalah negara besar yang sangat beragam dan kaya. Pemerintah Daerah Oxford sangat ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia,” ujarnya saat membuka ajang promosi Indonesia ‘ISME UK Expo in Oxford’ yang digagas oleh para diaspora UMKM Indonesia di Inggris.
Sosok Councillor Mark Lygo pada acara ini sangat spesial karena sebagai walikota yang sangat padat agendanya, ia benar-benar meluangkan waktu hadir hampir sepanjang acara promosi yang digelar dari pukul 12.00-17.00 GMT.
Cinta Kuliner, Kerajinan dan Tarian
Ia juga dengan telaten menyinggahi satu per satu dari 30 anjungan produk UMKM dan kuliner Indonesia. Bahkan tampak akrab dengan mengajak ngobrol pemilik anjungan. “Tadi Councillor Mark Lygo mampir dan mencicipi siomay dari anjungan saya, beliau bilang enak sekali,” kata Yani Sampurno salah satu diaspora penggerak UMKM Indonesia di Inggris.
Tidak hanya tertarik kuliner, Councillor Mark Lygo juga tampak belanja beberapa produk UMKM. Di kantong belanjanya terlihat kerajinan tangan seperti gelas dan hiasan meja.
Virni, WNI pengusaha kerajinan tangan Indonesia, mengaku Councillor Mark Lygo belanja pernak-pernik dari anjungannya. “Pak Lygo mendorong kami untuk membuka toko Indonesia di Oxford. Beliau juga mengatakan akan mendukung kegiatan-kegiatan promosi seperti ini,” kata Virni.
Usai mengelilingi semua anjungan, Councillor Mark Lygo kembali menuju panggung hiburan dan kembali mengabadikan tari “Goyang Karawang” yang saat itu dimainkan oleh kelompok Seni Budaya Lilla Bhawa.
“Yang bikin kita semua tercengang adalah Pak Lygo ini sangat spontan orangnya. Beliau langsung menghampiri para penari dan menari bersama. Kesengsem banget sama Indonesia beliau ini,” kata Enggi Holt, Ketua Panitia acara ini yang juga mengatakan banyak sekali pengunjung acara yang berebut ingin berfoto dengan Walikota. “Banyak yang bilang pak Walikotanya ramah, cakep dan gagah,” sambungnya. Jadikan Oxford Rumah bagi Promosi Indonesia’ISME UK Expo in Oxford’ merupakan rangkaian kegiatan promosi dan roadshow produk UMKM Indonesia di berbagai kota di Inggris.
Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Oxford City Council dan merupakan kolaborasi dari Indonesian SMEs in the UK (ISME UK) — sebuah komunitas yang terdiri dari pedagang UMKM asal Indonesia di Inggris–, KBRI London, perwakilan Bank Indonesia, BNI, Mandiri dan para mahasiswa PPI.
Dukungan Oxford City Council tidak berhenti dari penyediaan Gedung Oxford Town Hall dan kehadiran Lord Mayor of Oxford, Councillor Mark Lygo. Lebih dari itu, berulang-ulang Councillor Mark Lygo menyampaikan keinginannya agar Oxford terus menjadi rumah yang ramah bagi kegiatan promosi Indonesia.“Pemerintah kami akan terus mendorong penguatan people to people contact dengan Indonesia. Kami juga akan terus menjadi tempat yang bersahabat bagi masyarakat dan pelajar Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Duta Besar Desra Percaya menjelaskan bahwa dukungan Oxford City Council akan kehadiran Indonesia di Oxford memiliki makna penting, mengingat Oxford adalah salah satu pusat pendidikan dunia dan memiliki sejarah yang panjang.
“Sangat penting untuk meningkatkan kerja sama berbagai bidang, khususnya dalam mempererat hubungan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Inggris di Oxford dan sekitarnya,” tambah Desra.Acara promosi itu sendiri mendapatkan antusiasme yang tinggi dari warga, tercatat lebih dari 1.500 warga yang hadir.
Dengan tema ‘Discover what Indonesia has to offer from unique products to creative services rich in culture and originality’, acara tersebut menghadirkan aneka produk khas Indonesia, mulai dari kain batik dan perhiasan perak, hingga produk perlengkapan rumah yang eco-friendly.
Pengunjung juga disuguhi masakan khas Indonesia, musik dan tari tradisional, workshop gamelan, maupun informasi belajar bahasa Indonesia. Suasana Oxford Town Hall pada hari Minggu itu tak ubahnya seperti Kampung Indonesia di Oxford.