Bulgaria Investasi US$3 Juta Rendang Halal dan Penyalur di Kawasan Eropa
Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara Iwan Bogananta mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menggaet perjanjian investasi dengan Bella Ltd senilai US$3 juta. Perusahaan terkemuka di Bulgaria itu akan mendistribusikan rendang ke kawasan lain di Eropa.
“Bulgaria akan kami dijadikan hub atau penghubung untuk pasar rendang ke Eropa, khususnya negara-negara Balkan,” katanya melalui keterangan pers, Minggu (6/2/2022).
Iwan menjelaskan bahwa rencana itu kian konkret saat kunjungannya ke Botevgrad, sebuah kota di bagian barat Bulgaria pada pekan ini.
Di kota berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota Sofia itulah bakal dibangun pabrik rendang untuk mendekati akses pasar, Seperti Serbia, Turki, dan Yunani.
“Kedatangan kami untuk menindaklanjuti hasil penandatanganan kerja sama antara Bella Ltd dan William Wongso, pakar kuliner pada November 2021. Kami melihat secara langsung fasilitas pabrik yang telah disiapkan oleh Bella Ltd, sekaligus membicarakan teknis produksi rendang di sini,” jelasnya.
Area seluas 20.000 meter persegi tersebut merupakan pabrik yang baru dibangun khusus untuk memproduksi berbagai macam produk daging. Sekitar 5.000 meter persegi di antaranya dipersiapkan untuk arus produksi rendang Indonesia.“Total kapasitas produksi per bulan lebih dari 600 ton. Khusus pabrik di wilayah Botevgrad ini telah dipersiapkan khusus memproduksi rendang, mulai dari pengolahan sampai packaging. Nantinya akan dilengkapi sertifikasi halal,” urainya.
Iwan menjelaskan, nantinya daging sapi yang telah dibumbui akan didatangkan langsung dari Indonesia untuk selanjutnya diproses menjadi rendang di pabrik tersebut.
“Nantinya Bulgaria menjadi hub perdagangan untuk pasar Eropa secara keseluruhan, dan juga kami rencanakan hingga Timur Tengah,” terangnya.
Iwan menuturkan bahwa konsep investasi dua arah bersama Bella Ltd merupakan role model baru untuk pengembangan pasar ekspor produk Indonesia agar bisa lebih mendekati pasar.
Apalagi, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dalam kurun waktu 2 tahun terakhir telah banyak mengubah iklim bisnis, khususnya ekspor yang merosot.
“Antara lain karena biaya pengiriman yang melonjak, sehingga memengaruhi biaya produksi. Tentu saja ini memberi dampak besar, khususnya kepada para pelaku bisnis UKM,” jelasnya.
Setelah sukses dengan rendang, ke depan pihaknya akan mengembangkan kerja sama untuk produk potensial Indonesia lainnya.
“Fasilitas produksi dan penyimpanan yang mereka [Bella Ltd] miliki tersebar di beberapa wilayah. Kami harus manfaatkan benar, sehingga produk kuliner Indonesia lain makin dikenal di dunia internasional,” katanya.
Investasi itu sendiri merupakan dukungan terhadap program Indonesia Spice Up the World yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada pidato saat itu, Jokowi bertekad mengembalikan kejayaan rempah Indonesia yang sejak berabad-abad lalu sangat digemari dunia.
Menurut Presiden, keunggulan rempah-rempah Indonesia harus terus dikenalkan ke seluruh penjuru dunia.
Kelezatan dan cita rasa olahan masakan Nusantara juga harus tersebar. Beberapa di antaranya melalui peningkatan ekspor bumbu rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado.
“Lakukan inovasi produk, perbaiki packaging, branding, dan perluasan pasar, sehingga pangan olahan rempah Indonesia menjadi komoditi ekspor yang makin diunggulkan,” kata Presiden Jokowi.
Sebagai orang Minang saya ikut bangga!
Rendang mendunia!!!!!