Cicipi Rumah Bakso Paris Teh Anita Serasa Berada Di Indonesia

Anita Rohani
Rumah Bakso Paris

Baksonya memang sering disamakan dengan bakso abang-abang yang gurih di Indonesia. Banyak yang bilang menikmati bakso Anita, wanita asal Bandung ini bisa mengobati rasa rindu akan jajanan di Tanah Air. Siapa sosok Anita dibalik suksesnya Bakso Paris yang gurih dan nikmat ini? Juga sambal baksonya yang mantap punya ? Dini dari Surat Dunia mewawancarai Anita Rohani pemilik Bakso Paris yang sudah terkenal tidak hanya di Prancis dan Eropa namun hingga ke negara lainnya.

Surat Dunia (SD) : Teh Anita, terimakasih atas waktunya. Jujur begitu mencicipi bakso Teh Anita yang tersirat pertama kali adalah, serasa sedang makan bakso di warung bakso, sepintas seperti pulang kampung rasanya. Tak heran bakso buatan Teh Anita begitu terkenal hingga ke luar Eropa. Ceritakan sedikit mengenai diri Teh Anita, dan mengapa berjualan bakso?

Anita Rohani (AR) : Terimakasih banyak Teh Dini dari Surat Dunia atas kesempatan ini. Baiklah sebelumnya saya ingin bercerita sedikit mengenai diri saya ya. Saya seorang ibu rumah tangga di Prancis ini, tapi sebelumnya saya adalah seorang guru bahasa Sunda di SMPN 1 Depok, dan saat ini sedang cuti diluar tanggungan.

Mengapa saya bisa berada di Prancis ini? Karena saat ini saya sedang menemani suami yang tengah menempuh pendidikan S3 di Paris. Jadilah kami sekeluarga diboyong suami ke negerinya Napoleon ini sejak tahun 2019.

Anita dan keluarga

Nah awal mulanya saya jadi wirausaha bakso ini tuh sebenarnya karena rasa rindu dengan bakso buatan ayah saya. Kok bakso ayah saya? (tawa renyah Anita). Karena ayah saya memang berjualan bakso sudah berpuluh tahun, dan bakso ayah saya itu terkenal enak sekali. Jadi ketika kami sekeluarrga pindah ke Prancis, rasa rindu pada bakso ayah saya ini sangat kuat. Jadilah saya meminta kepada teman yang kebetulan kembali dari Indonesia ke Prancis untuk dititipi. Sayangnya begitu sampai di Prancis, bakso itu sudah busuk. Yah, namanya juga rindu bakso ayah, akhirnya saya memutuskan untuk membuatnya sendiri tentunya dari resep bakso ayah saya. Alhamdulillah rasanya sama.

Nah suatu kali saya mengundang teman-teman datang ke rumah untuk makan siang. Ada yang dari Prancis, Indonesia dan Rusia. Saat itu saya sajikan mereka mie bakso sebagai menu utama. Reaksi mereka membuat saya terkejut, semua menyatakan bakso buatan saya sangat enak. Bahkan yang orang Indonesia, sampai yakin jika saya jualan bakso akan banyak pembelinya. Jadilah itu awal mulanya saya berjualan bakso, dengan membuka pesanan antar teman. Dan siapa yang sangka dari antar teman kini menjadi antar kota dan negara. Yah…Alhamdulillah sekali, saya merasa bersyukur walaupun di Prancis ini saya tidak bekerja seperti di Indonesia namun saya tetap bisa berkarya dan yang terpenting, bakso saya bisa mengobati rindu orang Indonesia yang kangen jajanan mie bakso.

SD : Luar biasa ya dari awalnya rasa rindu bakso kini malah jadi pengusaha bakso. Padahal Teh Anita seorang guru tidak ada pengalaman sebagai juru masak, berarti sudah bakat ya. Nama ‘Rumah Bakso Paris’ berarti karena anda tinggal di Paris ?

AR : Sebenarnya saya tidak tinggal di Parisnya, tapi di kota Mantes-la-Jolie, istilahnya pinggiran Paris, 57 km dari ibu kota, namun masih satu daerah. Nama ‘Rumah Bakso Paris’ karena saya buatnya di rumah, buatan tangan sendiri dan awal mula jualannya itu di sekitar Paris, maka jadilah ketika harus memilih nama menjadi nama tersebut.

SD : Bakso Teh Anita kini sudah dipesan hingga ke berbagai negara. Bagaimana mengatur semuanya dan berapa banyak membuat bakso perminggunya?

AR : Betul sekali, alhamdulillah bakso rumahan ini bisa sampai ke luar Prancis, tapi disinilah memang tantangannya dimana pada akhirnya saya memilih untuk membatasi pemesanan bakso. Saya memilih kualitas dalam pembuatannya. Seminggu saya membuat bakso sekitar 40kg. Dan pengiriman hanya senin dan rabu. Saya ingin agar bakso yang sampai ke konsumen dalam keadaan prima.

SD : Bagaimana tanggapan pembeli mengenai bakso Teh Anita sejauh ini, karena pembelinya kini sudah sangat meluas.

AR : Alhamdulillah sejauh ini tanggapan pembeli selalu menyatakan puas dan bakso saya enak mirip dengan bakso di Indonesia. Alhamdulillah juga kebanyakan selalu memesan kembali. Rahasia bakso saya mungkin, pertama tentunya karena menggunakan resep bakso ayah saya lalu karena saya selalu mencoba membuat variasi baru. Dari awalnya hanya bakso biasa, kini sudah ada bakso cincang, bakso cabe rawit, bakso telur, bakso urat dan bakso tahu tentunya. Juga ada yang besar dan kecil ukurannya. Selain bakso saya menggunakan daging halal berkualitas, saya juga berusaha mendengarkan masukan dari pelanggang. Bila ada ketelatan dalam pengiriman akibat kendala pos, saya selalu siap mengirimkan kembali bakso baru kepada pembeli tersebut secara gratis. Karena bagi saya kepuasan konsumen adalah nomor satu.

SD : Tak heran bakso Teh Anita bisa dipesan hingga ke berbagai negara ya. Pembeli dari negara mana saja yang sudah memesan bakso ?

AR : Bakso buatan saya alhamdulillah sudah ke berbagai negara, yaitu Prancis tentu saja ya yang utama, Spanyol, Austria, Belanda, Jerman, Belanda, Italia, Senegal, Amerika dan terakhir ke Brazil. Dan pembelinya tidak hanya asli orang Indonesia namun ada orang Eropa, Amerika dan Arab.

SD : Lika liku jualan bakso di Prancis ?

AR : Lika likunya pasti selalu ada ya, sedihnya pasti ada juga tapi bagi saya itu wajar dan saya lebih suka melihat sisi baiknya saja. Kesenangan saya berjualan bakso adalah saya jadi banyak kenalan, khususnya di Prancis ini dan hingga meluas ke Eropa. Jadi bisa bersilaturahmi ke berbagai kota dan Eropa, juga bisa membantu beberapa orang yang membutuhkan service atau info lainnya, seperti ketika akan ke Paris butuh fotografer sampai kebaya untuk menikah InsyaAllah saya bisa memberikan informasi tersebut berkat meluasnya kenalan saya dari para pelanggan bakso.

SD : Mungkin Teh Anita bisa memberikan tips bagi yang ingin wirausaha kuliner di Prancis ?

AR : Tips untuk membuka usaha kuliner di Prancis sebenarnya peluangnya sangat besar dan menjanjikan ya. Karena kuliner Indonesia itu sangat disukai banyak orang lintas suku bangsa, modalnya cuma satu sih, berani melangkah dan membuka diri pada semua saran pelanggan, dan tentu saja harus mau mencoba !

Toko daging Halal langganan untuk pembuatan bakso

SD : Tadi awal Teh Anita menyatakan di sini karena menemani suami menempuh pendidikan, apakah berarti Teh Anita akan kembali ke Indonesia begitu suami kelar pendidikannya ? Dan bagaimana dengan usaha baksonya ?

AR : Yahhhh, betul sekali, sayangnya memang saya harus kembali ke Tanah Air begitu suami kelar pendidikan S3 nya, yang mana berarti tahun ini saya sudah harus pulang, juga dikarenakan cuti saya sudah selesai. Rumah Bakso Paris, jadinya juga akan saya hentikan. Tapi saya sudah berjanji untuk memberikan resep bakso saya ini kepada semua pelanggan, InsyaAllah di bulan April saya akan memberikan semacam atelier bagi mereka. Dan semoga saja ya ada yang akan meneruskan usaha Rumah Bakso Paris ini.

SD : Wah sayang sekali ya, bakso yang begitu beken ini harus berhenti. Terbayang tentunya akan banyak pelanggan yang kehilangan.

AR : Iya, saya juga merasa sedih. Dan banyak sekali yang memang ikut menyatakan akan kehilangan bakso langganan mereka. Karena berkat bakso ini sebenarnya hubungan kami jadi semakin dekat, dari yang awalnya hanya sebagai penjual dan pembeli jadi seperti saudara, ada yang sangat dekat sekali, pokoknya Alhamdulillah berkat usaha ini saya jadi banyak saudara di perantauan ini. Begitu tahu kami sekeluarga akan kembali ke Indonesia bulan Mei tahun 2022 ini, banyak yang mengirimkan juga pesan, surat dan lainnya sebagai tanda terimakasih. Salah satu pelanggan mengirimkan kartu ucapan isinya;

“Terimakasih mbak Anita karena sudah membawa potongan kecil dari rumah untuk komunitas Indonesia di Paris dan Prancis, bakso itu adalah sekecap rasa tapi sejuta kenangan. Selamat jalan”.

Catatan kenangan bagi Rumah Bakso Paris

2 tanggapan untuk “Cicipi Rumah Bakso Paris Teh Anita Serasa Berada Di Indonesia

  • 23 Februari 2022 pada 8 h 24 min
    Permalink

    Guru SMP jadi penjual bakso dan langsung laris, berarti memang pintar beliau ini. Salut masih ingat dengan jualan halal.

    Balas
    • 23 Februari 2022 pada 8 h 25 min
      Permalink

      MashaAllah bacanya sampai merinding, hebat ih.

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *