Demi Lebaran Bersama Masyarakat Indonesia Datang Dari Berbagai Kota Untuk Sholat Idul Fitri Di KJRI Marseille

Bagi perantauan Hari Raya besar adalah sesuatu yang selalu ingin dirasakan dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban layaknya ciri khas masyarakat Indonesia di Tanah Air. Setelah dua tahun tidak bisa berkumpul bersama masyarakat Indonesia, kerinduan tentu saja semakin dalam. Walaupun dengan jumlah terbatas dan sebatas sholat Ied namun warga Indonesia yang tinggal dari berbagai kota rela untuk menempuh jarak ratusan km bahkan hingga bermalam sebelumnya demi merasakan kehangatan suasana Idul Fitri.

KJRI Marseille sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia memperbolehkan mengadakan sholat Idul Fitri namun karena alasan pandemi maka Halal Bihalal yang biasanya diadakan di setiap perwakilan Indonesia di LN ditiadakan.

Hal tersebut tidak membuat menurunkan semangat masyarakat Indonesia, meskipun banyak yang menyayangkan acara Halal Bihalal dengan warga sudah menjadi ciri khas lebaran dan sebagai ajang silaturahmi sambil menikmati hidangan khas lebaran harus ditiadakan.

Dua Keluarga Indonesia yang tinggal di Montpellier misalnya rela untuk menempuh jarak 170km untuk bisa ikut sholat Ied bersama. Bagi Madinah misalnya yang menikah dengan warga turunan Prancis dan Itali ini sangatlah penting bisa membawa anak-anak mereka merasakan kehangatan lebaran sesama serumpun di Prancis.

Della, WNI yang menetap di Nice juga menyatakan, “buat kami lebaran di KJRI itu supaya bisa berkumpul dengan teman sesama orang Indonesia, kalau kumpul sesama teman Indonesia berasa kumpul bareng keluarga gitu, ngobrol seru, apalagi kalau sambil di temani hidangan lebaran khas Indonesia, betul-betul seperti merasa sedang di Tanah air suasananya. Makanya Kami bela-belain pergi jauh ke KJRI, anak-anak bolos sekolah, suami cuti kerja, untuk bisa merasakan suasana lebaran di Tanah air, daripada lebaran di rumah sendiri hanya berempat saja.”

Alfi yang bermukim di Cannes juga ikut mengungkapkan ia sekeluarga demi mengejar sholat Ied memilih untuk bermalam di kota Marseille sehari sebelumnya.

“Kalau di Indonesia mudik ke orang tua kan? Nah kalau di rantau mudiknya ke perwakilan. Biar merasakan suasana hari raya bersama keluarga besar, yang kalau di perantauan ya saudara sebangsa.”

Ibu Hani yang mendampingi tugas suami di KJRI Marseille menyampaikan rasa syukurnya, “bagi kami yang tengah berada di perantauan dan jauh dari keluarga di tanah air, teman-teman masyarakat Indonesia yang ada di sekeliling kami pada saat ini adalah keluarga kami sehingga berlebaran bersama mereka bisa mengobati rasa rindu kami kepada tanah air. Dengan berkumpul bersama teman-teman untuk melaksanakan shalat Ied berjamaah dan berlebaran bersama teman-teman membuat kami bisa menjalani dan memaknai ibadah dengan lebih mudah dan juga membuat kami bisa bersilaturahim ala Indonesia.”

Tata Noer yang sudah puluhan tahun merantau di Prancis tepatnya di kota Toulon berbagi juga kepada Surat Dunia.

“Setelah berpuasa satu bulan menyendiri artinya hanya saya dan istri, selain jauh dari sanak saudara juga tidak ada tetangga yang sama sama menjalankan puasa karena memang kepercayaan, agamanya berbeda. Walaupun setiap bertemu mereka menyampaikan salam dan selamat berpuasa. Kerinduan kebersamaan menambah lebih dekatnya kenangan masa kecil, dan masa indahnya bulan Ramadan di didalam negeri. Ketika akhir Ramadan tiba, dan berita “ Mudik “ semakin sibuk, saya tetap dalam kesendirian walapun dengan adanya medsos lebih bisa berkomunikasi dengan sanak saudara, tapi rasa berbaur dan kontak langsung tetap menjadi kerinduan yang tidak ada gantinya. Alhamdulillah sebagai Warga Negara Indonesia yang tinggal di Prancis selatan, saya sangat mengapresiasi usaha Konsulat Jendral Indonesia, saya pribadi bersama istri mengucapkan terima kasih banyak yang hampir setiap Hari Raya Idul Fitri selalu melaksanakan sholat Ied bersama warga negara Indonesia di Marseile dan sekitarnya, walapun dua tahun terakhir tidak bisa diselenggarakan karena pandemi. Kesempatan yang selalu dinantikan, dan istri saya pun meminta izin tidak kerja di hari itu. Jarak 60 kilometer, jarak jauh yang terasa dekat, walaupun sedikit macet dan susah parkir itu tidak berarti apa apa. Kerinduan sholat Ied bersama saudara saudara sebangsa dan setanah air, serta berjumpa langsung dihari bahagia ini sedikit banyak mengobati kerinduan, apalagi setelah sekian lama tidak jumpa.” Ungkapnya.

Ungkapan lainnya datang dari Restu Fajar A, yang bertugas sebagai Pensosbud KJRI Marseille. “Bagi kami, selain makna kemenangan dari Idul Fitri, hal kami tunggu saat lebaran tentunya adalah suasananya. Jauh dari keluarga itu pasti, walau alhamdulillah kali ini bisa berkumpul bersama orang tua setelah 3 tahun lebaran terpisah. Bila di Indonesia kerinduan kita ketika lebaran adalah pulang kampung bertemu sanak saudara, maka wajar mungkin secara naluriah ketika diluar negeri kita ingin merayakan lebaran bersama saudara setanah air.

Mewakili perasaan para pelajar Indonesia, Ria sebagai ketua PPI PACA mengungkapkan bagi mereka penyelenggaran Hari Raya seperti ini sangatlah penting diadakan di Perwakilan Indonesia.

“Penting banget bagi kami, kaya berasa di rumah sebagai mental support aja gitu, karena kita kan sendiri ya di sini, trus bisa kumpul aja tuh udah seneng banget serasa tetep ada keluarga, yah namanya anak perantauan, bisa sungkem kepada yang lebih tua gitu, saya sampai nangis loh pas sungkem sama Ibu Konjen, teringat ibu…” Tutur Ria.

Arief Basalamah Konjen KJRI Marseille yang menjadi Imam pada sholat Ied menyatakan rasa haru melihat bagaimana antusias masyarakat Indonesia untuk datang dari berbagai kota demi kebersamaan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Konjen Arief Basalamah menambahkan salah satu alasan KJRI mengadakan sholat Ied adalah untuk memenuhi kerinduan masyarakat Indonesia akan suasana lebaran.

“Kami putuskan menyelenggarakan sholat Ied di KJRI Marseille memenuhi harapan warga yang ingin sekali merasakan suasana Ied Indonesia di tanah rantau setelah sekian lama terhalang pandemi. Kali ini masih harus terbatas, namun insya Allah dalam kesempatan Ied berikutnya, yaitu Idul Adha tahun ini semoga jika keadaan semakin baik kita bisa selenggarakan di tempat yang lebih banyak menampung jemaah. Insya Allah.”

2 tanggapan untuk “Demi Lebaran Bersama Masyarakat Indonesia Datang Dari Berbagai Kota Untuk Sholat Idul Fitri Di KJRI Marseille

  • 10 Mei 2022 pada 11 h 49 min
    Permalink

    MashaAllah haru lihatnya. Semoga selalu istikomah ya walaupun di Negeri orang dan menjadi minoritas.

    Balas
  • 13 Mei 2022 pada 13 h 27 min
    Permalink

    Alhamdulillah masih pada bisa lebaranan

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *