Imlek Bareng Komunitas Indonesia, Pulang Hepi Bawa Makanan

Halo sobat Surat Dunia, selamat hari Imlek buat yang merayakan tahun baru Cina. Meski event tersebut sudah berlangsung Minggu 22 Januari lalu, keceriaannya masih terasa. Apalagi buat saya yang anak kosan yang tengah merantau di Frankfurt Jerman. Hmmm kok bisa? Begini ceritanya.

Minggu pagi saya datang ke event yang digelar Merpati e.V yang berkolaborasi dengan KJRI Frankfurt, eh saya datang kepagian hampir 1 jam hehe. Alhasil gedung belum dibuka dan cuaca 2 derajat Celcius ditambah angin, bikin semriwing dan menggigil. Brrrrr! Untungnya 15 menit kemudian sekuriti gedung Salbaau Gallus datang, jadi saya diizinin masuk hehehe.

Singkat cerita, kedatangan saya ke acara ini juga untuk membantu jalannya acaranya. Tugasnya lebih ke arah menyiapkan makanan prasmaman, siapin ini itu hingga jadi tim standby untuk mengisi ulang konsumsi kalau kondisi sudah kritis. Tidak lupa gerak cepat alias gercep kalau ada yang butuhin bantuan di dapur.

Sepanjang acara, nuansa merah dan emas di mana-mana. Terus nih, yang namanya jiwa jurnalis; tetep yaa.. saya luangkan waktu buat foto-foto dan ambil video. Namun karena ponsel saya kameranya rada kurang di tempat gelap, jadinya hasilnya agak mengecewakan. Aduh mohon maaf ya 🙁 

Event Imlek sendiri menjadi ajang silaturahmi komunitas Indonesia, khususnya keturunan Tionghoa yang berada di Jerman bagian selatan. Acara dibuka oleh MC dan Konjen RI Frankfurt Acep Somantri hadir memberikan kata sambutan.

Kemudian Ketua Merpati e.V Dr Jofi Puspa juga mengajak bersulang bareng plus siapin angpao. Sayangnya saya belum kebagian hihihi.

Lalu acara dilanjutkan dengan presentasi Dr Jofi tentang Budaya Indonesia yang dipengaruhi unsur Cina, salah satunya kebaya Encim. Berikutnya dilanjutkan dengan peragaan busana nuansa dua kultur yang berpadu dengan cantik tersebut.

Acara makin meriah dengan rangkaian hiburan, mulai dari nyanyi lagu mandarin, Konjen Acep bermain alat musik hingga poco-poco bareng.

Semua bergembira, apalagi di saat momen makan bareng. Aneka menu seperti mie goreng, nasi goreng, capcay ayam, ayam goreng saos asam manis sampai sup Kimlo jadi incaran.

Saya sebagai tim hore tentu saja bersiap ini-itu. Seru banget! Ternyata kerja di bidang gastronomi itu melelahkan namun asyik! Apalagi di saat acara hampir selesai, ternyata makanan masih sisa lumayan. Saya sebagai anak kos, Alhamdulillah boleh bawa sedikit makanan lezat tersebut.

So, gimana gak hepi?? Ketemu orang Indonesia, kerja tapi masih sempet ketawa-ketiwi dan pas pulang bawa stok sup kimlo dan mie yang ternyata kalau diirit-irit bia buat makan tiga kali hihihii.

Oiya kalau di Indonesia sebelum papa meninggal, saya dan keluarga juga sering datangi saudara yang merayakan Imlek. Jadi, karena sekarang jauh dari famili, anggap aja orang Indonesia ini sebagai keluarga hehe.

Oke deh kalau begitu, selamat hari Imlek buat semuanya, semoga di tahun kelinci makin cuan!

Satu tanggapan untuk “Imlek Bareng Komunitas Indonesia, Pulang Hepi Bawa Makanan

  • 3 Februari 2023 pada 16 h 29 min
    Permalink

    Ikut hepi juga Kak Ollie, sesama anak perantauan di LN soalnya 😁

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *