ATF 2023 Hadirkan Pameran Pariwisata, UMKM, dan Festival Kuliner

Rangkaian ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 turut diisi sejumlah kegiatan salah satunya “Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif dan Festival Kuliner” yang diikuti lebih dari 160 pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan industri pariwisata dari berbagai daerah tanah air.

Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenparekraf/Baparekraf, Nur Asia Uno, dalam pembukaan pameran mengatakan kegiatan ini menjadi peluang bagi peserta terutama pemerintah daerah, industri pariwisata daerah, serta pelaku UMKM dan industri ekonomi kreatif dalam menjual produk unggulan.

“UMKM kita saat ini sangat inovatif dalam meningkatkan kualitas produk dan mengangkat ciri khas daerah, karenanya kita harus dapat berkontribusi mendorong UMKM Indonesia dengan berbelanja produk dalam negeri. Bangga buatan Indonesia,” kata Nur Asia Uno.

Kegiatan ini menjadi contoh bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif dapat dikolaborasikan untuk peningkatan serta pengembangan UMKM yang lebih intensif dan berkelanjutan sehingga dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

“Kemenparekraf mendorong agar UMKM lokal dan para milenial dapat terus berkembang dan berjalan serta mendapat tempat dalam penyelenggaraan pameran di indonesia. Ini langkah konkret yang kami lakukan untuk peningkatan penciptaan dan pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” kata Nur Asia Uno.

Ia berharap pameran ini dapat menjadi motivasi bagi semua pihak untuk sama-sama membangkitkan kembali ekonomi Indonesia dalam payung strategi adaptasi, kolaborasi, dan inovasi. Pelaku UMKM harus dapat memaksimalkan teknologi untuk dapat meningkatkan kualitas produk serta perluasan pasar.

“Tercatat selama pandemi ada 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital, sehingga diharapkan target 30 juta UMKM yang terdigitalisasi dapat tercapai di tahun 2024 nanti. Selain itu kita juga harus menekankan peran perempuan yang menjadi syarat terwujudnya kekuatan, ketahanan, dan kesejahteraan ekonomi berkelanjutan,” kata Nur Asia Uno.

Gusti Kanjeng Ratu Hemas di kesempatan yang sama mengatakan, industri pariwisata saat ini telah kembali meningkat khususnya di Yogyakarta. Karenanya ia berharap penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum dengan seluruh rangkaian kegiatan di dalamnya dapat memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian masyarakat.

Seluruh pihak termasuk para delegasi diyakini akan melihat dan mempelajari perkembangan pesat pariwisata Indonesia dan Yogyakarta pada khususnya pascapandemi.

“Jogja sebagai tuan rumah akan berusaha sebaik-baiknya untuk menunjukkan keunggulan dan kekhususan dalam pengembangan pariwisata dan UMKM,” kata GKR Hemas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *