Banys Àrabs Menjadi Sebuah Mutiara Kecil di Girona Bagian 2

Catatan Caesar M. Putri

Ada yang membuat pikiran saya bertanya-tanya, mengapa dari serangkaian sejarah yang dituliskan pada panduan turis tersebut, tidak satupun pernyatan yang mengaitkan keberadaan Banys Àrab ini dengan keberadaan kekhalifahan Islam selama hampir delapan abad (711-1492) di Spanyol yang kala itu bernama Andalusia. Menurut keterangan yang tertulis, pemandian ini pertama kali diketahui keberadaanya tahun 1194. Namun tahun 1285 sebagian dari komplek tersebut hancur saat pengepungan oleh Philip III dari Prancis. Kemudian raja James II melakukan pembangunan kembali. Setelah sempat dimiliki oleh perorangan, pada tahun 1618, tempat pemandian ini dibeli oleh komunitas biarawati dan menjadi bagian dari biara. Menurut studi Josep Puig i Cadafalch, menyatakan bahwa tahun 1929 tempat ini telah dibeli oleh pemerintah Girona dan dilakukan pemugaran. Jadi apa yang kita lihat di tempat pemandian saat ini tidak seratus persen asli.

Contoh Bejana untuk menampung air ketika mandi di ruangan

Saya mulai penasaran dengan Banys Àrab dan mencoba mencari dari berbagai sumber terkait pemandian arab. Sejarah mencatat bahwa keberadaan Banys Àrabs ternyata tidak hanya berada di Girona, salah satunya terdapat di Mallorca atau sekarang disebut Palma. Berdasarkan tulisan yang di muat di HistoryHIT, Banys Àrabs adalah salah satu contoh arsitektur Islam yang masih bertahan di Mallorca. Dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa pada abad ke 11, Pemandian Arab tersebut diperkirakan merupakan bagian dari rumah penduduk Moor yang kaya. Selain itu dijelaskan pula bahwa Banys Àrabs di Mallorca tersebut adalah apa yang tersisa dari kota Arab Medina Mayurqa, nama asli dari Mallorca atau Palma saat itu. Selain itu sebuah sumber menyebutkan bahwa Anwar G. Chejne, seorang professor di University of Minnesota berkebangsaan Lebanon yang mendalami studi Spanyol-Arab dan Bahasa Timur Tengah, menuliskan bahwa telah dibangun 1.600 masjid dan 900 pemandian umum di Cordoba saat kekhalifahan Islam di Spanyol.

Foto rongga-rongga di bawah lantai untuk mengalirkan uap

Mengkonfirmasi apa yang ditulis di website HistoryHIT dan sumber lain tersebut, saya mencoba mencari buku karangan Anwar G. Chijne yang berjudul Historia de España Musulmana dan Muslim Spain: Its History and Culture di perpustakaan Tecla Sala, namun tidak menemukan. Menurut pustakawan ada buku alternatif yang mirip berjudul La España Musulmana karangan Maribel Fierro. Saya temukan di bab 5 tentang Vida Cotidiana, atau Kehidupan sehari-hari, terdapat sebuah bahasan mengenai Los baños publicos, yang artinya kamar mandi umum di jaman kegemilangan Islam di Spanyol. Dituliskan dalam buku tersebut bahwa kerajaan Kristen saat dipimpin oleh Raja Pedri I memerintahkan untuk mengadopsi Andalusian-style bathroom di pembangunan kerajaan pada abad ke 17. Bukti ini menunjukkan bahwa budaya orang-orang Andalusia saat Islam mengalami kejayaanya di Spanyol, memberikan pengaruh yang besar bagi peradapan manusia selanjutnya.

Buku La España Musulmana

Dibuatnya pemandian umum ini bukanlah hal asing bagi umat islam karena umat islam memang tidak bisa terlepas dari air. Islam dalam Al Quran mengajarkan tentang konsep terbebas dari najis agar ibadah sholat kita diterima. Hubungan yang erat antara air dan iman dalam Islam mendorong praktik higienis dalam kehidupan sesuai yang diperintahkan dalam Al-Qur’an dan hadist, menjadi sebuah identitas tersendiri dalam setiap peradaban umat islam di manapun dan kapanpun. Ketika peradaban Islam telah mencapai puncak kegemilangan di abad pertengahan, posisi kejayaan Islam di Spanyol saat itu menjadi jembatan peradaban Islam ke Eropa. Eropa kala itu masih belum mengenal kebersihan, seperti belum dikenalnya budaya membersihkan gigi dan mandi. Bahkan dikatakan bahwa ratu Isabella hanya mandi dua kali dalam hidupnya karena mandi adalah sesuatu hal yang dianggap tabu saat itu. Ada juga yang berasumsi bahwa mandi akan menyebabkan kuman-kuman dari air masuk kedalam pori-pori tubuh manusia dan menyebabkan penyakit yang semakin menjauhkan praktek kebersihan penduduk Eropa kala itu.

Bab di buku tentang Los Baños Publicos (Spanish) atau Els banys públics (Catalan)

Mengunjungi salah satu Banys Àrabs yang terdapat di Spanyol, membuat saya terkagum-kagum dengan kehebatan para ilmuan Muslim saat itu, membuat sebuah bangunan dengan arsitektur yang mumpuni, mewujudkan sebuah peradaban yang gemilang untuk menerangi kehidupan manusia di jamannya dan mewariskan sebuah sejarah untuk dipelajari generasi sesudahnya bukan hanya untuk dikenang. Tidakah kita iri melihat kehebatan ilmuan muslim kala itu? ketaatanya terhadap sang pencipta, juga semakin mendekatkanya pada ilmu pengetahuan. Sejarah memang harus dicatat dalam tinta emas supaya tidak luntur dan bisa dipelajari oleh generasi berikutnya.

Barcelona 7 Ramadan 1444H / 29 Maret 2023

2 tanggapan untuk “Banys Àrabs Menjadi Sebuah Mutiara Kecil di Girona Bagian 2

  • 11 April 2023 pada 19 h 36 min
    Permalink

    Terimakasih atas tulisannya saya membacanya serasa ikut jalan2.

    Balas
    • 16 April 2023 pada 14 h 04 min
      Permalink

      Terimakasih kembali bapak/mas. Sudah terbit kembali tentang perjalanan ke Órgiva, Granada. Swmoga bermanfaat

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *