Alunan Gamelan Jawa Iringi Resepsi Diplomatik di Lisabon – Portugal
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 serta Peringatan 73 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Portugal, KBRI Lisabon menggelar Resepsi Diplomatik.
Acara makan malam yang mengambil tempat di SUD Lisboa Hall, gedung ikonik yang menyajikan pemandangan indah Sungai Tagus di kota Lisabon ini berhasil mengumpulkan 200 tamu undangan dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat pemerintah Portugal, anggota parlemen, para Duta Besar negara sahabat, anggota korps diplomatik, pengusaha, akademisi, diaspora Indonesia, dan friends of Indonesia (13/9).
Dalam sambutannya, Duta Besar Rudy Alfonso menguraikan sejarah panjang hubungan diplomatik antara Indonesia dan Portugal. Ia juga menyoroti kesamaan pandangan kedua negara mengenai isu kelautan serta memaparkan penguatan hubungan diplomatik yang ditandai dengan tiga kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh kepala negara masing-masing.
Hubungan kerja sama Indonesia – Portugal semakin solid setelah kunjungan Menlu Portugal, João Gomes Cravinho ke Indonesia pada Juli 2023. Saat ini, kerja sama kedua negara semakin nyata dan erat, tercermin dari meningkatnya perdagangan bilateral, jumlah wisatawan, serta kerja sama di bidang pendidikan, sosial, dan budaya. Duta Besar Rudy Alfonso mengungkapkan harapannya agar kerja sama ini terus menguat. Ia juga menegaskan peran penting Indonesia di ASEAN.
Tamu Kehormatan, Ketua Mahkamah Konstitusi Portugal, Hakim José João Abrantes, memberikan penghormatan atas peran Indonesia dalam dunia internasional, terutama dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Ia juga memuji keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah WCCJ (World Conference on Constitutional Justice) di Bali tahun 2022.
Acara disemarakkan dengan alunan syahdu gamelan Jawa yang dimainkan oleh kelompok musik gamelan GangSwara. Para tamu undangan terpukau dan mengabadikan momen tersebut, mengakui kekuatan terapeutik dari musik tersebut.
Tak hanya gamelan, para tamu juga disuguhi penampilan tari tradisional dari Riau dan Tari Kreasi Praha Asmara oleh kelompok tari Citraloka, binaan KBRI Lisabon. Berbagai kudapan khas Indonesia seperti Klepon, Dadar Gulung, Risoles, dan Pastel juga turut disajikan untuk mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, KBRI Lisabon juga menggelar pameran foto dengan tema “Janela: Indonesia – Portugal Throughout the Years”. Para tamu diajak untuk melihat sejarah hubungan bilateral melalui foto-foto kunjungan kenegaraan, termasuk kunjungan Presiden Sukarno di Portugal tahun 1960, Presiden Aníbal António Cavaco Silva di Indonesia tahun 2012, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Portugal tahun 2014.
Harapannya, semangat persahabatan ini akan memperkuat kemitraan strategis dalam bidang budaya, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi.Acara ditutup dengan tarian Gemu Fa Mi Re asal Nusa Tenggara Timur yang dibawakan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Lisabon, Ibu Evi Novianti, beserta anggota DWP lainnya. Rhythmus riang dari tarian ini berhasil memikat para tamu undangan sehingga mereka turut serta dalam tarian tersebut.