Mengunjungi Parlemen Catalunya
Catalunya (Cataluña) sebagai salah autonomous community di Spanyol merayakan Día Nacional de Cataluña atau hari Nasional Cataluña setiap tanggal 11 September. Tanggal tersebut untuk memperingati peristiwa pertahanan Barcelona ketika perang suksesi Spanyol tahun 1714. Ada tiga elemen utama yang selalu dimunculkan pada tanggal 11 September, pertama Senyera, adalah simbol empat garis merah pada bidang kuning yang diambil dari lambing mahkota Aragon. Kedua, Cant dels segadors, yaitu lagu kebangsaan Catalunya. Ketiga, diadakan demontrasi atau perkumpulan masa.
Ketika perang Suksesi tersebut pasukan Philip V of Bourbon bertemu dengan pasukan Archduke Charles of Austria. Untuk mempertahankan wilayah Cataluña, pertahananya juga diserahkan ke angkatan bersenjata non-professional yang dipimpin Rafael Casanova dan didukung pergerakan warga yang cukup masif demi membela hak dan kebebasan mereka. Namun pada tanggal 11 September 1714, Barcelona jatuh ke tangan pasukan Bourbon. Philp V kemudian membuat dekrit baru yang berisi penghapusan konstitusi Catalan dan institusinya. Kekalah ini menyebabkan hilangnya kendali atas perekonomian, keadilan, kedaulatan, budaya dan bahasa Catalan. Peristiwa perjuangan mempertahankan Barcelona tersebut masih tersus diperingati hingga saat ini. Di provinsi Barcelona, sebagai tempat dimana parlemen Cataluña berada, menyelenggarakan serangkaian aktvitas mulai tanggal 9 hingga 11 diantaranya karnaval, parade, conference, persembahan bunga di patung Rafael Casanova dan beberapa institusi dibuka untuk public serta banyak musium yang dibuka secara gratis.
Dari banyak rangkaian peringatan sejak tanggal sembilan hingga sebelas September di seluruh kota di Cataluña, kami yang tinggal di provinsi Barcelona memilih mengikuti serangkaian perayaan yang digelar di Parc de la Ciutadella, dimulai dari Arc de Triomf hingga berakhir di Parlement de Cataluña.
Di depan Arc de Triomf sudah berdiri panggung dan kursi. Menyusuri Passeig de Lluis Companys, banyak stan-stan tenda yang berjajar rapi yang menjual beranega ragam barang, mulai dari souvenir bertema Senyera dan benedera Cataluña, hingga makanan. Sampainya kami di stan permen, si bungsu minta dibelikan Cotton candy semabri ikut meramikan semarak peringatan.
Saat kami sampai di depan gedung parlemen yang berada satu lokasi dengan taman Ciutatdella, pertunjukan sudah dimulai dan pengunjung sudah memadati lokasi untuk menikmati beberapa pertunjukan tarian yang dilakukan secara berkelompok tersebut.
Tidak seperti tarian dari Jawa yang cenderung lembut, tarian yang diperagakan lebih tegas, dengan hentakan. Selain tarian, pertunjukan los gigantes Catalanes atau patung raksasa para tokoh Cataluña adalah salah satu yang paling ditunggu anak-anak.
Bagi saya pribadi, hal yang paling saya tunggu adalah kesempatan masuk ke gedung parlemen Cataluña tempat para wakil rakyat mengambil keputusanaya. Selama libur nasional tersebut, parlemen dibuka pagi hingga sore hari.
Setelah puas menikmati pertunjukan seni, kami mulai bergegas untuk masuk ke parlemen namun antrian sudah mengular panjang. Kami bertanya ke polisi yang bertugas untuk memastikan bahwa antrian tersebut merupakan atrian masuk parlemen. Sambil mengantri, saya melihat fasad bangunan parlemen yang memanjang, bendera Catalunya dan bendera Spanyol berkibar dipuncak gedung yang fasadnya didominasi dengan Noucentisme-style sgraffito yang ditambahkan oleh arsitek kota Barcelona, Pere Falqués (1850-1916).
Setelah mengantri sekitar limabelas menit, kami akhirnya bisa masuk ke parlemen yang menjadi salah satu parlemen tertua di dunia tersebut. Parlemen Cataluña dibangaun tahun 1716 atas perintah raja Philip V setelah jatuhnya Barcelona pada perang suksesi. Strukturnya di desain mulai abad ke 18 oleh seorang insinyur militer, Joris Prosper Van Verboom. Awalnya komplek bangunan tersebut untuk menyimpan senjata dan amunusi serta benteng militer yang ditujukan untuk menundukkan rakyat Barcelona.
Memasuki parlemen, kami mulai mengantri menaiki Grand Staircase (1892) atau tangga besar, untuk mendapatkan kesempatan masuk ke setiap ruangan yang ada. Seorang staff parlemen, membagikan buku panduan ke masing-masing pengunjung, yang sebelumnya memastikan mengenai bahasa yang menjadi preferensi. Buku panduan disediakan dalam banyak bahasa, mulai dari Inggris, Catalan, Spanyol, Jerman, Italy, dan Prancis. Setelah sampai di lantai satu, sebuah hall menyapa kami, Hall of Candelabras.
Hall ini adalah hall pertama yang mengarahkan para pengunjuk ke sebuah ruangan, Chamber 4 and Committee room corridor (1889). Ketika gedung ini masih sebagai istana Kerajaan, Chamber 4, digunakan sebagai tempat belajar queen regent of Spain, Marina Cristia of Austria. Namun sesudah menjadi parlement, ruangan ini dijadikan ruang pertemuan Catalañ Republican Government. Selain itu ada ruang pertemuan lain yang disebut Bureu and Board of Spokespersons Chamber (1889) yang digunakan untuk mengatur rapat kerja parlemen.
Salah satu ruangan yang paling dinanti untuk dilihat pengunjung adalah, Assembly Hall (1933). Pengunjung harus menaiki tangga karena pintu masuk ruangan berada di atas mengikuti desain ruangan yang berundak. Aula ini adalah tempat para wakil rakyat yang diwakili orang anggota partai politik, mengambil keputusanya. Ruangan berbentuk persegi panjang dirancang Falqués yang awalnya untuk ruang tahta.
Kemudian oleh Santiago Marco ruangan ini dibuat setengah lingkaran dengan jendela-jendela kaca bermotif tanaman dan berbentuk elips di bagian atas. Sedangkan kursi-kursi merah bludru dan furniture lainya terbuat dari kayu oak dan cemara Flemish yang dibuat setengah lingkaran ditopang sebuah kolom marmer dan perunggu.
Bagi saya pribadi yang bisa melihat gedung MPR/DPR di televisi, melihat Assembly hall cukup terkejut, karena hanya terdapat 62 kursi untuk wakil rakyat dan 20 untuk pers. Jarak meja pimpinan dengan kursi naggotanya pun sangat dekat, dan podium berada di Tengah antara pimpinan dan anggota. Desain seperti ini menurut saya bisa mencegah anggota rapat mengantuk atau tidak memperhatikan, cukup efektif bukan? Menarik ya jika gedung wakil rakyat dibuka untuk Masyarakat umum seperti ini. Demikian cerita kami saat mengunjungi parlemen Cataluña.
Saya sampai terpukau lihat foto2nya beruntung sekali ya bisa masuk ke parlemen di Spanyol!
Terimakasih kak, iya Alhamdulillah diberi kesempatan utk masuk…