Ratusan Pengunjung Datangi Bazar Indonesia di KJRI Marseille
Bazar Indonesia edisi ke 16 kembali hadir di KJRI Marseille, Prancis Selatan. Bazar yang berlangsung pada 14 Oktober 2023 ini menawarkan berbagai produk dan kuliner Indonesia.
Edisi Bazar Indonesia tahun ini sedikit berbeda yaitu adanya kerjasama dengan para umkm muslimah Indonesia di Prancis (MPP). Para umkm muslimah Indonesia tersebut terdiri dari auto entrepreneur dan produksi rumahan seperti Gulalie, Tasna Ambu, sambal Meis, Bakso Kaki Lima, Toko Bu Yati dan kumpulan ibu rumah tangga dalam grup MPP.
Atelier jamu yang kembali diadakan di bazar ini membuat pengunjung semangat mempelajari minuman dari rempah-rempah yang dikenal sebagai obat-obatan tradisional. Presentasi pariwisata Indonesia dari Desi Bakri juga menjadi bagian baru dari edisi bazar ke 16 ini.
Bazar yang dimulai pukul 11.00-16.00 waktu setempat dibuka oleh Akting Konjen KJRI Marseille, Siti Fatimah.
Saat ditanya oleh Surat Dunia tanggapan dari pelaksanaan bazar ini Akting Konjen Siti Fatimah menyatakan, “alhamdulillah pelaksanaan Bazaar Indonesia ke 16 tahun 2023, berlangsung lancar dan mendapatkan antusiasme yang baik dari para peserta maupun pengunjung. Bazaar Indonesia diadakan dalam rangka mendukung program Spice Up The World, mempromosikan tidak hanya berbagai kuliner khas Indonesia dan UMKM Indonesia di Prancis Selatan, namun juga berbagai bumbu yang dipakai dalam masakan yang tersaji, kepada para pengunjung yang sebagian besar berwarga negara asing”.
Sementara menurut Derry Iskandar Konsul Ekonomi Investasi KJRI Marseille dan juga sebagai sebagai ketua pelaksana Bazar Indonesia 2023 ini sekitar 400 pengunjung yang hadir. Bazar tahunan ini diisi oleh 11 stan, dimana dua stannya adalah stan halal yang merupakan kumpulan dari para UMKM muslimah Indonesia di Prancis (MPP).
Pengunjung bazar pada Minggu itu terlihat antusias mencicipi berbagai kuliner yang ditawarkan antara lain, soto ayam, soto Semarang, nasi campur, sate ayam, empek-empek, mie ayam pangsit, nasi rawon, sayur lodeh, jajanan pasar dan berbagai kuliner khas Indonesia lainnya. Bahkan warga Prancis, Jean Claude karena rasa penasaran mencicipi ketan durian, makanan yang terkenal memiliki bau keras di Prancis, namun menurutnya rasanya enak dan gurih.
Jajanan pasar juga menjadi incaran, dalam waktu 1.5 jam semua cemilan manis dari berbagai daerah itu habis diserbu pengunjung. Banyak yang tak pernah melihat dan mencicipi kue-kue jajanan pasar seperti serabi kinca, kue apem gula Jawa, wingko, kue talam dan wajik ketan, hingga mereka tidak hanya makan di tempat namun membungkusnya untuk dibawa pulang.
Acara semakin meriah dengan hadirnya atelier jamu yang dibawakan oleh Ida Digon, diaspora Indonesia yang telah puluhan tahun bermukim di Prancis. Mengajak para pengunjung untuk berpartisipasi dalam pembuatan jamu, semakin membuat acara Bazar Indonesia terlihat atraktif.
Salah satu pengunjung Prancis Dominique yang ikut serta dalam pembuatan jamu menyatakan sangat mengapresiasi adanya atelier jamu ini dan berharap dengan minum jamu dirinya bisa ikut cantik, sehat dan awet muda seperti wanita Indonesia.
Tak hanya produk dan kuliner saja yang ditawarkan kepada pengunjung, hiburan seni juga disuguhkan. Lantunan lagu dari anak diaspora Indonesia, Nais Millot, dua tarian dari Berry Oktavyando dan band Crevettes menghibur yang hadir. Pengunjung juga antusias ikut menari Jaipong, tarian dari Jawa Barat.
Acara semakin meriah dengan pembagian berbagai hadiah dari perlombaan kuis, pemilihan stan terbaik dan pakaian tradisional terbaik.
Bazar tahun ini diperkirakan mencapai nilai hasil penjualan hingga sekitar 8000 euros.
Tarian Poco-poco dan Maumere menjadi pamungkas acara. Pengunjung yang hadir dari berbagai kota di Prancis Selatan berpartisipasi menari bersama dalam suasana gembira.
Sukses selalu ya acara Indonesia di Prancis 👍
Selalu senang baca tulisan mengenai semangat para wni di LN promosikan Indonesia bravo !