Hari Kesaktian Pancasila KJRI Marseille Gelar Seminar Cinta Tanah Air Dengan Warga Indonesia Di Montpellier

Konsulat Jenderal RI di Marseille dan Atdikbud KBRI Paris bekerjasama menyelenggarakan Seminar Cinta Tanah Air bagi Masyarakat dan Pelajar Indonesia di Kota Montpellier dan sekitarnya pada Jumat 1 Oktober 2021. Dalam kesempatan ini KJRI Marseille juga memberikan layanan konsuler bagi WNI yang membutuhkan.

Dalam sambutannya Konjen RI Arief menyampaikan pentingnya persatuan kesatuan dan kebersamaan bagi semua warga Indonesia khususnya yang kini berada di perantauan. Karena persatuan dan kesatuan merupakan elemen pokok dalam menghadapi setiap rintangan dan bahaya.

• 

• 

Konjen RI yang datang didampingi oleh Konsul Protokol dan Konsuler Raul Yanvierino, mengungkapkan di masa pandemi ini telah membuat banyak orang di pelosok saling bergotoyong royong untuk mengurangi beban akibat Covid-19 yang mana sudah merupakan falsafah Bangsa Indonesia dan termasuk dalam nilai-nilai Pancasila. Covid-19 telah menguji bangsa Indonesia dalam berbagai hal namun nilai-nilai luhur Pancasila tetap bisa kita pegang teguh sebagai bintang penjuru untuk menggerakan kita sebagai bangsa yang bersatu dan kuat.

Selanjutnya seminar Cinta Tanah Air diberikan oleh Atdikbud KBRI Paris, Prof. Warsito secara virtual bagi peserta yang hadir. Dalam paparannya, Atdikbud Paris mengajak masyarakat untuk benar-benar memahami  mengenai apa makna dari cinta tanah air melalui beberapa hal, diantaranya memahami sejarah bangsa Indonesia, menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air, serta siap membela negara dalam tekad, sikap dan tindakan sebagai warga negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Atdikbud KBRI Paris, Warsito berpesan, Cinta dan bangga terhadap tanah air harus selalu dipupuk dalam jiwa dengan cara selalu peduli terhadap saudara kita di tanah air, apalagi saat ini sedang berjuang melawan wabah Covid-19. Ia juga mengingatkan para pelajar Indonesia di Prancis agar selalu menjadi duta bangsa dalam hal berprilaku baik, di kampus dan dalam keseharian serta meminta para pelajar agar bisa lulus tepat waktu.

“Tetap memperkenalkan bahasa Indonesia kepada anak-anak pasangan kawin campur adalah salah satu wujud dari cinta Tanah Air, jangan sampai anak-anak kita nantinya tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman, karena bahasa merupakan salah satu aset bangsa,” tutur Warsito.

Dalam kegiatan diskusi salah satu peserta menanyakan jika ada kemungkinan bagi para anak pasangan kawin campur untuk bisa mendapatkan kesempatan beasiswa di Indonesia, Atdikbud KBRI Paris menyatakan peluang itu ada dan akan semakin banyak. Salah satunya adalah ‘DARMASISWA’ yaitu program beasiswa yang ditawarkan kepada semua siswa asing dari negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar Bahasa Indonesia. Warsito menyarankan agar para orang tua di luar negeri untuk terus mencari info terbaru terkait kesempatan ini, karena hal ini bisa nantinya menjadi aset bangsa bagi kedua negara.

Pada kesempatan seminar ini KJRI Marseille memberikan layanan konsuler kepada warga Indonesia yang berdomisili di Montpellier dan sekitarnya, seperti pelayanan pembuatan paspor dan keperluan administrasi lainnya.

Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah dan silaturahmi masyarakat Indonesia dengan perwakilan KJRI Marseille. Adapun kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di Prancis.