Sholat Eid al-Adha di Lapangan Terbuka Kota Mississauga, Kanada
Allahu Akbar, Allahu Akbar, La illaha il Allah, Allahu Akbar, walilahil Hamd gema takbir berkumandang di lapang luas kota Mississauga, Kanada. Masyarakat Islam Indonesia di Toronto (dan sekitarnya) MIIT kembali mengadakan sholat Eid di lapangan terbuka. Dihadiri 250 orang peserta, sholat Eid al-Adha kali ini memberikan kesan dan kebahagiaan yang tidak biasa. Tua, muda, anak, dan wanita ikut bersama menyemarakkan sholat Eid al-Adha dan acara makan bersama.
Seperti disebutkan di dalam Al Quran “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185) Bahwa perayaan Eid baik Eid al-Fitr atau Eid al-Adha adalah mengagungkan dan membesarkan nama Allah Swt.
Terkhusus sholat di lapangan terbuka memiliki keutamaannya sendiri. Hal ini disebutkan di dalam hadist; Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata: Rasulullah SAW keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha ke tempat sholat (lapangan), maka yang pertama kali beliau mulai adalah sholat. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kekuatan Islam dapat terlihat saat pelaksanaan sholat Eid di lapangan terbuka, sehingga bisa menjadi syiar bagi masyarakat luas. Tidak hanya itu sholat di lapangan terbuka bisa mempererat tali silaturrahim dan memberi ruang untuk anak dan wanita ikut mendengarkan khutbah.
Pelaksanaan sholat Eid al-Adha MIIT ini dipimpin langsung oleh Brother Fahim Manan. Beliau adalah imam Masjid Abu Huraira di North York, Toronto. Tema hari kurban kali ini adalah The Great Sacrifice and its takeaways.
Beliau mengingatkan tentang pengorbanan terbesar Nabi Ibrahim Alaihissalam yang telah merelakan putra semata wayangnya untuk Allah Swt. Keberhasilan Nabi Ibrahim mengikhlaskan Nabi Ismail menjadi pelajaran terbesar bagi umat Islam hingga hari akhir. Bahwa kehebatan dan kebesaran dunia (harta, jabatan, anak, dan lain sebagainya) adalah milik Allah Swt. Dan menjadikan-Nya satu-satunya Tuhan Rabbul’alamiin.
Tidak hanya Imam Masjid Abu Huraira di North York, Toronto. Pelaksanaan shalat Eid al-Adha ini juga dihadiri oleh KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) untuk Toronto Ibu Dyah Lestari Asmarani, sebagai perwakilan resmi institusi Indonesia untuk Kanada. Sambutan selanjutnya oleh Ketua MIIT Bapak Riza Rachmadsyah yang menekankan kepada kesatuan umat dan semangat berkurban di hari raya.
Untuk menyukseskan acara Eid al-Adha ini, Masyarakat Islam Indonesia di Toronto bergotong royong menyiapkan dari mulai tempat sholat, makanan, aktivitas kegiatan hingga photo booth. Perayaan Eid kali ini menjadi ajang berkumpul silaturrahim dan makan bersama di negeri rantau.
Berkurban juga tidak bisa dilaksanakan secara langsung di Kanada, dikarenakan peraturan negara setempat yang tidak memperbolehkan memotong kambing atau sapi di lapangan terbuka. Sehingga bagi warga muslim Indonesia yang ingin berkurban bisa menyalurkan dananya ke program kurban di Indonesia atau negara muslim yang membutuhkan lainnya.
Tidak hanya dewasa; anak dan remaja juga bisa merasakan kegembiraan bersama karena bisa bertemu dengan teman muslim lainnya. Bertegur sapa dan bertukar kabar.
Walau kegiatan hari berkurban tidak sama dengan di tanah air (tidak bisa melihat proses penyembelihan hewan kurban) tapi kekhusyu’an dan kebersamaannya tidak berbeda dari negara muslim lainnya. MIIT berusaha memberikan pelayanan terbaiknya setiap tahunnya, in shaa Allah.
MashaAllah alhamdulillah