Dosen Teknik Bioproses UI Patenkan Penemuan Senyawa Kimia Biosurfaktan Baru di Jerman
Dosen Teknik Bioproses UI, Andre Fahriz Perdana Harahap, berhasil patenkan penemuan senyawa kimia biosurfaktan baru bersama dengan pembimbing program doktoralnya di Departemen Teknik Bioproses (Bioverfahrenstechnik) Universität Hohenheim, Prof. Dr.-ing. habil. Rudolf Hausmann.

Invensi ini telah didaftarkan secara kolektif ke European Patent Office (EPO) yang berlokasi di Den Haag dengan nomor referensi T08985WO/LA pada tahun 2024 lalu.
Senyawa biosurfaktan ini dihasilkan sebagai metabolit sekunder oleh bakteri Rouxiella badensis DSM 100043T yang pertama kali diisolasi dari wilayah hutan Baden-Baden yang berlokasi di negara bagian Bäden-Württemberg, Jerman.

Karena strukturnya yang baru, Andre dan pembimbingnya juga mendaftarkan senyawa biosurfaktan ini ke American Chemical Society (ACS) dan telah memperoleh nomor registrasi CAS® 3080681-91-7 dengan nama „Glucosedilipid“. Sebagaimana diketahui, surfaktan banyak digunakan sebagai agen pengemulsi dalam berbagai industri seperti industri makanan, farmasi, dan produk pembersih semisal deterjen.
Surfaktan sintetis yang saat ini mendominasi pasar global diketahui menimbulkan sejumlah masalah lingkungan dan kesehatan jangka panjang karena sifatnya yang sangat sulit terurai di alam. Sebagai alternatif ramah lingkungan, biosurfaktan mulai menarik perhatian peneliti dan industri atas sejumlah keunggulannya seperti biodegradabilitas yang tinggi, toksisitas rendah, stabilitas tinggi, dan berkelanjutan.
Andre, yang juga melakukan karakterisasi senyawa biosurfaktan ini, menemukan bahwa biosurfaktan ini memiliki performa yang relatif jauh lebih baik dibandingkan sebagian besar biosurfaktan lain, seperti nilai CMC yang sangat rendah sebesar 5,69 mg/L dan kemampuan menurunkan tegangan permukaan air hingga 24,59 mN/m. Saat ini, Andre dan tim telah berhasil mengidentifikasi kelompok gen yang terlibat dalam biosintesis senyawa ini dan juga melakukan produksi heterolog pada bioreaktor menggunakan bakteri Escherichia coli.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa perusahaan manufaktur deterjen milik Jerman dan sebuah start-up produsen biosurfaktan milik Belgia yang tertarik dengan penemuan biosurfaktan „Glucosedilipid“ ini.
Penemuan ini tentunya berkontribusi dalam mendorong perkembangan industri biosurfaktan global yang berkelanjutan dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk aplikasi di berbagai bidang.
Luar biasa, ditengah berita merosotnya generasi indonesia baca yang begini tuh sesuatu banget!!!
Jangan pulang ya nanti di Indonesia ngk bisa ngapa2 in 😂🙄