Haruskah Saya Berdamai dengan Virus Mematikan Itu?
Sudah hampir tiga minggu saya terbaring di kamar tidur yang tidak terlalu luas. Rasanya sudah lelah dan ingin menyerah. Tapi
Baca SelengkapnyaSudah hampir tiga minggu saya terbaring di kamar tidur yang tidak terlalu luas. Rasanya sudah lelah dan ingin menyerah. Tapi
Baca SelengkapnyaSementara itu, sebanyak 84 orang ABK WNI terpaksa harus menunggu lebih lama karena didiagnosis positif mengidap COVID-19. MARSEILLE – Dari
Baca SelengkapnyaSeluruh awak kapal sebelumnya telah melakukan self-isolation selama 40 hari untuk memastikan tidak ada penularan COVID-19. Sebanyak 225 orang Anak
Baca SelengkapnyaSampai saat ini tidak ada laporan WNI yang meninggal akibat terinfeksi COVID-19. Beberapa WNI yang dinyatakan positif atau memiliki symptom
Baca SelengkapnyaBantuan ini dibagikan khususnya bagi warga lanjut usia dan rentan, pekerja bangunan, tenaga harian serabutan, cleaner, penjaga kedai, dan terutama
Baca SelengkapnyaBagi para WNI tersebut, KBRI Lima distribusikan bantaun logistik berupa beras, gula, minyak goreng, telur, air mineral, roti, ikan kaleng,
Baca SelengkapnyaSaya Alfi, ingin bercerita mengenai masker yang saya buat bersama anak perempuan saya. Masker sudah termasuk menjadi barang langka. Anak
Baca SelengkapnyaGerakkan bantuan kemanusiaan berupa pembagian bahan kebutuhan pokok bagi para WNI yang membutuhkan digalakan oleh KBRI Kuala Lumpur bersama Ormas-ormas
Baca SelengkapnyaLockdown/19/03/2020. Rupanya bahaya tak terlihat tapi mematikan bisa membuat banyak tradisi di Prancis berubah. Sejak Macron menyatakan perang melawan musuh
Baca SelengkapnyaSaya Opie Miorelli WNI yang tinggal di Riva Del Garda, provinsi Trento – Nord Italia, sedikit ingin membagikan cerita dari
Baca Selengkapnya