Unik dan keren sekali pesta musim panas di kota kecil ini!

Kostum kuno, ciri khas masyarakat setempat yang merupakan budaya Camargue, selama lebih dari seminggu akan terlihat di setiap sudut kota.
Para remaja biasanya yang sejak usia anak-anak mulai diperkenalkan untuk berlatih tarian Arlesien ini. Merupakan kebanggaan bagi setiap generasi bisa menjaga budaya yang diperkenalkan dari kakek nenek secara turun menurun.

Selama beberapa hari, para penduduk setempat akan melakukan pawai berjalan dengan diiringi oleh musik tradisional.  Kemudian di beberapa tempat mereka akan berhenti untuk berdansa, menghibur para penonton yang datang dari berbagai penjuru kota. Bukan hanya wisatawan lokal saja yang sudah mengenal pesta yang di namakan Pescalune ini, namun turis mancanegarapun banyak yang sengaja datang ke Lunel ini untuk menyaksikan pesta budaya ini berlangsung.

Di kenal dengan nama Pesta Pescalune, berdasarkan legenda dari pemancing belut yang hilang di mana dikemudian harinya para pemancing memilih untuk memancing tangkapan mereka di malam hari saat turun bulan. Meskipun dikenal sebagai pesta bulan namun kemeriahan pesta ini di adakan sejak pukul sepuluh pagi setiap harinya.

Apa yang membuat masyarakat setempat begitu memegang kokoh tradisi Pescalune ini secara turun menurun? Marine salah satu penari tradisional yang menyatakan, jika hal ini dikarenakan sejak kecil dalam keluarganya tradisi Arlesien sudah diperkenalkan, dan ketertarikan akan budaya mengenakan kostum dan memegang kuat tradisi ini ia mulai sejak usia 9 tahun hingga kini diusianya yang ke 20 tahun.

Bila pesta ini begitu terkenal di karenakan pesta Pescalune tidak hanya berupa pesta kostum dan tarian tradisional saja. Berbagai aktrasi lainnya juga sangat dinantikan oleh para pengunjung. Atraksi kudan dan banteng salah satunya!

Nah! Kuda-kuda Camargue ini salah satunya yang selalu jadi tontonan bagi para penonton. Pasalnya ras kuda ini sangat penting bagi kota Lunel dan beberapa kota lainnya. Saking berharganya di pesta ini kuda-kuda camargue dianggap penting untuk diberkati oleh kepala pendeta kota ini agar membawa keberuntungan sebelum mereka melakukan pawai selama beberapa hari nantinya.

Salah satu ciri khas yang juga merupakan kegemaran anak-anak muda di pesta ini adalah menarik kertas yang di pasang di telinga banteng. Karena bila berhasil meraihnya merupakan kebanggaan bagi yang mendapatkannya sebagai tanda keberanian sebagai pria!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *