KBRI Paris akan Gelar Forum Investasi Infrastruktur Tahun 2020

Forum investasi infrastruktur ini bertujuan untuk dukung pemulihan investasi untuk Indonesia pasca COVID-19. Forum ini berbentuk Webinar pada tanggal 30 Juni 2020 pukul 14.00 WIB.

Paris, 22 Juni 2020 –  Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang merugikan bagi perekonomian Indonesia. Kebijakan untuk meredam penyebaran pandemi melalui pembatasan sosial (PSBB) telah berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Penurunan ini telah melemahnya outpun ekonomi nasional dan tingkat konsumsi karena melemahnya daya beli masyarakat. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020  akan berkisar 2.3%. Angka ini merupakan revisi dari proyeksi awal pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4.2-4.6%. 

Salah satu strategi untuk mengatasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian nasional antara lain melalui peningkatan investasi asing ke Indonesia. Masuknya investasi asing ini diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian nasional agar terhindar dari resesi ekonomi yang berkepanjangan. 

Sebelum masuk kembali ke Indonesia, investor asing tentu saja menaruh perhatian terhadap situasi penyebaran Covid-19 dan perkembangan penanganan pandemi tersebut di Indonesia. Oleh karena itu,update penanganan Covid-1ç akan disampaikan kepada stakeholder Prancis selama IIIF 2020. Memberikan rasa kenyamanan dan keselamatan investasi dan investor tetap menjadi salah satu perhatian utama Idonesia. 

Dalam kaitan tersebut, KBRI Paris bekerjasama dengan MEDEF Prancis akan menyelenggarakan the Indonesian Infrastructure Investment Forum 2020 pada tanggal 30 Juni 2020 pukul 14.00 WIB. Infrastructure Forum merupakan pertemuan stakeholders terkait investasi di Indonesia (pemerintah dan swasta) dengan calon investor dari Prancis, guna membahas berbagai proyek-proyek investasi yang ditawarkan Pemerintah Indonesia, mencari solusi atas berbagai permasalahan investasi yang dihadapi pengusaha dan upaya-upaya untuk memperkuat kerjasama investasi antara Indonesia dengan Prancis. 

IIIF 2020 merupakan kelanjutan dari IIIF 2019 yang dilaksanakan di Paris pada tanggal 4 Juli 2019, yang telah meningkatkan minat pengusaha Prancis untuk berinvestasi di Indonesia. IIIF 2020.  

Sebagai perwujudan komitmen Indonesia untuk menarik investor asing, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bapenas, Bapak Suharso Monoarfa akan menyapaikan paparan kunci guna membahas isu-isu terkait update situasi ekonomi nasional terkini, reformasi kebijakan ekonomi dan outlook perekonomian dan keuangan nasional paska Covid-19 dan proyek investasi strategis di sektor energi, transportasi dan maritim di RPJM 2020-2024. 

Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia,  Dalam lima tahun terakhir volume rata-rata perdagangan bilateral ke-2 negara mencapai sekitar 2,6 milyar USD. Produk-produk yang diperdagangkan kedua negara antara lain mesin dan peralatan listrik (32,17%); karet (10,00%); furniture (7,34%), animal & vegetable oils (5,77%); alas kaki (5,34%); artikel dan assesoris pakaian (4,19%), komponen dan asesoris peralatan musik  (2,60%); ikan dan udang  (2,35%); mesin dan peralatan reaktor nuklir, boiler (2,01%); kopi, teh dan spices (1,98%); kayu dan produk kayu serta arang kayu (1,87%); kakao dan produk kakao (1,86%). pesawat dan suku cadang pesawat; mesin dan peralatan listrik; produk dairy; optical, photographic dan cinematographic; pulp dari kayu atau dari bahan selulosa berserat lainnya; minyak atsiri dan resinoida untuk wewangian dan cosmetics; kimia organik; plastik dan produk plastik

Dalam lima tahun terakhir, investasi Prancis di Indonesia, Selama tahun 2015-2020 Q1, penanaman modal Prancis di Indonesia sekitar 711,65 juta USD. Prancis merupakan sumber investasi Indonesia ke-19 untuk seluruh dunia dan ke-5 untuk Eropa  setelah belanda, UK, Swiss, Jerman. Investasi Prancis pada umumnya berlokasi di Jawa  dengan nilai investasi sekitar 303,78 juta USD, Sumatera ( 240 juta USD), Bali dan Nusa Tenggara (126,70 juta USD), Kalimantan ( 27,95 juta USD), Sulawesi (8,05 juta USD) dan Papua (4,69 juta USD).

Pengusaha Prancis tertarik untuk melakukan investasi di sektor hotel dan restaurant (25%) atau senilai 177,40 juta USD, Metal, machinery, lectronic, medical instrument, precision, optical and watch industry (22%) atau senilai 157,52 juta USD, Chemical and Pharmaceutical Industri (13%) atau senilai 90,62 juta USD, Food Industry (9%) atau senilai 64,87%, Non Metallic Mineral Industry (8%) atau senilai 57,55 juta USD, Others (23%) atau senilai 163,69 juta USD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *