Diaspora Kunci dalam Peningkatan Ekspor Produk Indonesia ke Wilayah Pantai Barat dan Selatan Amerika Serikat

Saat ini terdapat sekitar 140.000 warga Indonesia yang menetap di AS dengan konsentrasi di wilayah Pantai Barat AS dan negara bagian Texas. Tercatat berbagai jenis makanan dan , sepatu olahraga, seafood, mainan, serta furnitur menjadi produk ekspor unggulan Indonesia ke wilayah pantai barat dan selatan AS.

Diaspora Indonesia merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menembus pasar di Amerika Serikat (AS), dengan peran sebagai penghubung, pemberi informasi dan kiat berbisnis di AS.

Faktor  diaspora,  beserta  peluang  ekspor  produk  Indonesia  dan  kiat  penetrasi  pasar  AS, menjadi  pembahasan yang dikupas dalam webinar  mingguan  “Indonesia  –  the Americas”episode  ke-4 bertema  “Potensi Bisnis Indonesia-Amerika Serikat  Bagian I” pada Jumat, 10 Juli 2020.

Webinar  diselenggarakan oleh Kemlu  bekerja sama dengan  KADIN  Indonesia, Gabungan  Pengusaha  Ekspor  Indonesia  (GPEI),  serta  Perwakilan  RI  di  Houston,  Los Angeles dan San Francisco.
Tiga  orang  diaspora  Indonesia,  yakni  Henry  Limarta,  Yun  Takari,  dan  Bimo  Hadiputro, membagi pengalaman  mereka  dalam membuka  dan menjalankan usaha  di  AS.  Beberapa kiat  yang  dibagikan  guna  menembus  pasar  AS  meliputi  antara  lain  menaati  peraturan pemerintah  AS,  menjaga  kualitas  produk  dan  kemasan,  serta  kemauan  untuk  aktif berkorespondensi dengan mitra bisnis di AS.

Dalam kaitan ini pelaku usaha Indonesia perlu bersinergi dengan  perwakilan RI di AS  serta  memanfaatkan  berbagai kamar dagang  yang telah dibentuk baik di pihak Indonesia maupun pihak AS.
Tercatat  berbagai jenis makanan dan  minuman, sepatu olahraga, seafood, mainan, serta furnitur menjadi produk ekspor unggulan Indonesia ke wilayah pantai barat dan selatan AS. Seafood,  karet,  tisu  toilet,  dan  sepatu/alas  kaki  adalah beberapa  produk  Indonesia  yang dicatat mengalami peningkatan ekspor pada periode Februari-April  2020.  Selain komoditas unggulan, saat ini  produk  Alat Pelindung Diri (APD),  produk organik, dan makanan sehat memiliki  peluang ekspor besar  yang perlu  didorong dari  Indonesia. 

Webinar  juga mendorong  agar  UMKM  Indonesia  dapat  memanfaatkan  daring/e-commerce  guna menembus pasar AS. 
Webinar  menyimpulkan  bahwa  meski  terjadi  pelambatan  perdagangan  global  akibat pandemi  COVID-19,  AS  tetap  menjadi  pasar  dengan  peluang  besar  bagi  ekspor  produk Indonesia.  Namun pelaku usaha Indonesia wajib  menaati peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah AS, agar berhasil dalam menembus pasar AS.

Webinar  sesi  ke-4  diikuti  oleh  438  peserta  dan  dipandu  oleh  Direktur  Amerika  I  Kemlu, Zelda  W.  Kartika,  dan  Ketua  Komite  Tetap  Bidang  Pengembangan  Ekspor  KADIN Indonesia,  Dr.  Handito  Joewono.  Pembahasan  komprehensif  diberikan  oleh  para narasumber  yaitu  Konjen  RI  di  San  Francisco,  Simon  D.I.  Soekarno;  Konjen  RI  di  Los Angeles, Saud Purwanto Krisnawan; Konjen di RI Houston, Dr. Nana Yuliana; Kepala ITPC Los  Angeles,  Bayu  Nugroho;  Ketua  Komisi  Tetap  Amerika  KADIN  Indonesia,  Diono Nurjadin; serta Kapus PPK Amerop Kemlu, Dr. Ben Perkasa Drajat. 
Bagian  ke-2  dari  Webinar  bertemakan  Amerika  Serikat  tersebut  akan  diselenggarakan pada Jumat, 17 Juli 2020, dengan fokus  bahasan  pada  peluang  bisnis  di wilayah  Midwest dan Pantai Timur Amerika Serikat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *