Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama Vaksin dengan Perusahaan dan Universitas di Jepang
Perwakilan Indonesia di Jepang kunjungi Shionogi & Co, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset, pengembangan dan produksi vaksin serta alat kesehatan.
Menghadapi pandemi COVID-19 yang terus berlanjut dan kebutuhan vaksin yang kian mendesak, setiap peluang kerja sama pengadaan vaksin perlu terus dibangun. Dalam rangka menggali potensi kerja sama tersebu, Perwakilan Indonesia di Jepang kunjungi Shionogi & Co., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset, pengembangan dan produksi vaksin serta alat kesehatan yang berkantor pusat di Osaka (09/09/2020). Perwakilan Indonesia berkesempatan untuk menemui Vice President Shionogi & Co.,Takuko Sawada.
KUAI KBRI Tokyo, Tri Purnajaya menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk peluang kerja sama vaksin, baik dari segi penelitian, pengembangan, uji klinis hingga produksi. Terlebih lagi, Indonesia dan Jepang telah sepakat untuk terus memperkuat kerja sama dalam mengatasi pandemi COVID-19. Diharapkan ke depannya, Shionogi dapat menjadi bagian dari komitmen tersebut.
Meski riset vaksin COVID-19 yang dilakukan masih dalam tahap penelitian, namun Shionogi menyambut baik tawaran kerja sama pihak Indonesia. Penanganan pandemi harus menjadi prioritas bersama. Untuk itu, kontribusi positif dan kerja sama dengan berbagai pihak penting bagi keberhasilan penemuan vaksin.
Shionogi & Co. berencana melakukan uji klinis dan berharap dapat segera meluncurkan vaksin pada musim gugur tahun depan dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan jangka panjang. Saat ini Shionogi merupakan perusahaan yang tergolong paling maju dalam riset vaksin COVID-19 di Jepang.
Pada saat yang bersamaan, penjajakan juga dilakukan dengan Research Institute for Microbial Diseases (RIMD) Universitas Osaka. RIMD terlibat dalam proses riset vaksin COVID-19 bekerja sama dengan perusahaan farmasi rintisan universitas tersebut. Senada dengan Shionogi, Universitas Osaka menyambut baik peluang kerja sama dengan Indonesia dan menekankan pentingnya untuk memulai kerja sama yang tidak terbatas pada pendidikan dan penelitian tetapi juga industri.