KBRI Tunis Gelar Turnamen Pencak Silat Pertama di Tunisia

KBRI Tunis menyelenggarakan turnamen Pencak Silat Indonesia tahun 2021 pertama di Tunisia pada 28 Maret 2021 di Salle de Soport Bab Jdid, Tunis. Turnamen dibagi ke dalam 3 kelas, kelas B untuk putra dan putri, kelas C dan kelas H dengan diikuti lebih dari 10 peserta. Bertindak sebagai wasit dan juri pada turnamen ini empat pelatih Pencak Silat yang secara rutin menyelenggarakan pelatihan di PPI Tunisia antara lain : Muhammad Dharma Setiadi, Haikal Fikri, Mochamad Yudha Pratama dan Muhammad Yasir Adnan.

Pada sambutan pembukaan Turnamen terrsebut, PF Pensosbud KBRI, Faraiditto Suharyono, mewakili Dubes RI menyampaikan harapan kepada peserta untuk bertanding secara sportif dan mengedepankan semangat kekeluargaan tanpa permusuhan. Disampaikan pula agar turnamen ini dapat menjadi pengalaman bertanding bagi pesilat pemula. Sementara itu, Ketua Penyelenggara Turnamen sekaligus sebagai pelatih, Muhammad Dharma Setiadi, menyampaikan harapan agar peserta turnamen dapat bertanding dengan baik dengan tidak melupakan empat aspek pokok pencak silat yaitu mental spritual, seni budaya, bela diri dan olahraga seraya menekankan aspek sportifitas dalam bertanding. 

Pada pembuka gelanggang turnamen, pelatih Muhammad Dharma Setiadi menampilkan atraksi jurus dan atraksi golok yang kemudian langsung dilanjutkan dengan pertandingan-pertandingan. Tampil sebagai pemenang pada (i) kelas B putra Sdr. Habli Husna, (ii) kelas B putri Sdri. Hanifah Roudhatul Jannah, (iii) kelas C Sdr. Ahmad Miftahul Huda, dan (iv) kelas H Sdr. Nofal Aditia Saputra. Pertandingan ditutup dengan jurus IPSI penutupan gelanggang oleh Haikal Fikri dan pembagian hadiah kepada para pemenang oleh PF Pensosbud. 

Penyelenggaraan turnamen pencak silat Indonesia tahun 2021 telah berlangsung dengan baik dan lancar serta mendapatkan sambutan yang meriah dari komunitas Indonesia dan warga Tunisia yang menyaksikan turnamen tersebut. Penyelenggaraan turnamen tersebut merupakan salah satu peran aktif masyarakat/diaspora Indonesia di negara akreditasi Tunisia dalam upaya diplomasi budaya untuk mengenalkan seni bela diri Indonesia kepada masyarakat luas. 

Untuk saat ini, Turnamen hanya diikuti para peserta dari mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berlatih silat secara rutin di bawah program pembinaan komunitas dan diaspora masyarakat Indonesia KBRI Tunis sebagai ajang evaluasi para peserta untuk mengetahui pemahanam dan penyerapan secara praktik pada teori jurus yang diajarkan.

Diharapkan turnamen dapat diselenggarakan secara berkala minimal satu kali dalam satu tahun dan akan memberikan kesempatan kepada warga lokal Tunisia yang telah mendalami seni bela diri Pencak Silat untuk berpartisipasi pada kejuaraan tersebut. Hal ini sejalan dengan misi memasyarakatkan olahraga Pencak Silat kepada masyarakat dunia untuk dapat masuk sebagai salah satu cabang bela diri pada penyelenggaraan Olimpiade. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *