Desa Wisata Pujon Kidul Jatim Mampu Sejahterakan Masyarakatnya
Melalui pengembangan konsep desa wisata, wilayah Pujon Kidul yang semula berbasis pertanian subsisten disulap menjadi desa wisata yang mampu meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Menparekraf Sandaiaga Uno menyatakan sangat mengapresiasi, dengan ide kreatif masyarakat di Desa Wisata Pujon Kidul yang memanfaatkan lahan pertanian menjadi lahan pariwisata atau agrowisata. “Di sini juga ada potensi pertanian yang bisa menembus pasar ekspor sampai ke Jepang sehingga semakin meningkatkan nilai tambah yang luar biasa bagi masyarakat,” kata Sandiaga Uno.
Menparekraf berharap, masyarakat dan pengelola desa wisata mampu meningkatkan keterampilan atau upskilling dan reskilling untuk beradaptasi dengan teknologi digital, sehingga dapat membuka peluang-peluang di masa depan serta menjadi pemenang dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Saya mendapat laporan dari Kepala Desa, dulu di sini, di Cafe Sawah Desa Wisata Pujon Kidul yang memiliki luas 1 hektare menghasilkan Rp10 juta pertahun. Sekarang disulap dengan pendekatan ekonomi kreatif saat ini penghasilnya meningkat, saat ini dengan luas tanah satu hektare telah menghasilkan Rp1,2 miliar pertahun,” katanya.
“Kita perlu apresiasi kesuksesan Pujon Kidul dalam mengembangkan desa wisata, untuk itu mari masyarakat dukung dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dengan beberapa poin kategori penilaian. Seperti fasilitas digital, akses jaringan, fasilitas pendukung lain termasuk toilet serta ramah lingkungan. Tentunya desa wisata lainnya bisa belajar dari Desa Pujon Kidul. Apalagi desa ini juga sering menjadi pilihan desa wisata lain untuk belajar mengembangkan pariwisata,” tambah Menparekraf.