Demi Kuliner Indonesia, Berkelana Ke Kota Mainz di Tengah Cuaca Dingin

Catatan Ollie

Salah satu cara memperkenalkan Indonesia di mata internasional adalah lewat kuliner. Apalagi makanan Indonesia tuh beraneka ragam dan rasa, serta dijamin bikin banyak orang suka. Bener apa bener? Hihihihihi

Nah dalam rangka  makin mengenalkan masakan tanah air di Mancanegara, Indonesia Spice Up The World (ISUTW) digelar. Di Jerman, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh KJRI Frankfurt dari tanggal 27 November sampai 4 Desember 2022.

Konjen RI Acep Somantri bersama Chef Ketut Sugiri dan tim Bali Bistro

Berwujud Cooking Class, acara dibuat di sejumlah lokasi berbeda, yakni Duisburg, Saarbruecken, Hattersheim dan Mainz. Kota terdekat dari Frankfurt adalah Mainz (sekitar 1 jam), karena itulah saya mau ikutan apalagi tiket ke Mainz itu saya masih gratis dicover Tiketsemester kampus.

Banyak yang penasaran dengan kuliner Indonesia

Tapi saya enggak mau sendirian. Kebetulan saya punya sejumlah teman Jerman yang penasaran dengan Indonesia, makanya saya tidak ragu buat ngajak mereka ke acara Cooking class tersebut.

Saya berangkat ke Mainz hari Minggu di saat transportasi umum frekuensinya berkurang. Perjalanan harusnya 1 jam, tapi karena harus nunggu dan ganti kendaraan jadinya waktu tempuh 2 jam. Di tambah lagi bulan Desember di Frankfurt suhunya di bawah 3 derajat, brrrr…!!

Perempuan negara tropis ini harus pakai baju multilapis dilengkapi topi kayak bayi dan sarung tangan. Alhasil lumayan banget berat bajunya. Namun mengingat bakal ketemu masakan Indonesia, langsung auto semangat deh hehehe.

Oiya ISUTW di Mainz terselenggara di resto Bali Bistro Mainz yang beralamat di Staudingerweg 21. Demo masak diperagakan oleh Chef Ketut Sugiri. Dengan bahasa Jerman yang lancar, Chef Ketut masak dan menerangkan sejumlah masakan. Mulai dari gado-gado, soto ayam dan mie goreng. Banyak yang langsung memvideokan dan para peserta boleh langsung coba.

Peserta boleh mencicipi masakan Indonesia yang dimasak Chef Ketut.

Setelah itu, para peserta bisa makan bareng masakan yang tadi dimasak. Apalagi ditambah sejumlah menu lainnya, ada rendang vegan, sate ayam hingga nasi putih. Serunya lagi, boleh nambah sepuasnya. Oiya bumbu dan sebagian bahan mentah sajian yang ada juga dijual dengan harga spesial. Jadi, bisa langsung praktek deh!

Event ISUTW pun melibatkan sejumlah WNI dan restoran Indonesia di wilayah kerja KJRI Frankfurt. Di antaranya Bali Bistro dan Cafe Bali Saarbruecken. Terkait hal ini pun, Konjen RI Frankfurt Acep Somantri menyampaikan apresiasi atas partisipasi para peserta dan tentu saja atas dukungan dan kerjasama seluruh pihak yang membantu penyelenggaraan acara.

Paket bahan masakan Indonesia yang dijual dengan harga spesial

Saat saya ngobrol dengan Manager Bali Bistro, Dewa Gede Adistanaya, ia mengungkapkan banyak hal. Di antaranya soal keterlibatan Bali Bistro di event ISUTW tersebut. “Kita mendukung program dari KJRI, pemerintah terutama, buat menyebarluaskan makanan Indonesia ke luar negeri, khususnya ke orang Jerman”.

Oiya sebenarnya event seperti ini bagus jika konsisten digelar. Pasalnya, ini jadi bagian dari Gastrodiplomasi atau bentuk diplomasi yang menggunakan makanan sebagai bentuk pemahaman lintas budaya.

Hal ini penting untuk meningkatkan brand awareness bangsa. Dengan begitu, harapannya banyak negara yang mengenal dan tertarik buat datang ke Indonesia. Sementara buat orang Indonesia kayak saya, event ini buat silaturahmi sekaligus obati rindu dengan masakan tanah air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *