“Lulus Kuliah di Amerika Serikat, Pelajar Papua Ingin Kembali Membangun Negeri”

Delapan belas putra putri terbaik Papua lulus sarjana dari Universitas Corban, Kota Salem di negara bagian Oregon, tanggal 4 Mei 2024. Mereka berasal dari berbagai provinsi di tanah Papua, Indonesia. Para wisudawan akhirnya membuktikan kerja keras studi mereka di salah satu universitas terbaik di ibukota negara bagian tersebut. Mereka berhasil lulus dan beradaptasi selama kuliah di luar negeri, serta meraih prestasi yang patut diacungi jempol.

Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, yang hadir langsung dalam upacara wisuda memenuhi undangan universitas, mengungkapkan kebahagiaannya karena putra putri terbaik bangsa asal Timur telah lulus. “Hal itu menunjukkan ketekunan, kedisiplinan, kerja keras dalam belajar akan membuahkan hasil yang diharapkan.” tambah Prasetyo.

Wisuda kelulusan merupakan hal yang paling dinanti-nanti mahasiswa. Kurang lebih 4 tahun lika-liku studi di luar negeri, telah mereka lalui. Sempat menghadapi masalah tunggakan pembayaran beasiswa dalam skema Otsus Papua, namun hal itu tidak menyurutkan semangat dan langkah mereka. “Masalah pembayaran beasiswa tersebut sempat berkali-kali dialami mahasiswa Papua, namun mereka telah menunjukkan sebaliknya, justru memperoleh capaian nilai akademis yang sangat baik dan berhasil lulus tepat waktu di tahun ini”, tambah Konjen Prasetyo.

Prestasi wisudaran dapat dilihat dari capaian akademis yang diaraih. Misalnya Yuliyani Lily Hokoyoku, lulusan Political Science, yang mendapat prestasi gemilang dengan IPK Magna Cum Laude, yang diapresiasi oleh universitas dan mendapat Outstanding Applause saat acara wisuda kelulusan.

Kehadiran KJRI San Francisco juga turut melengkapi kebahagiaan di hari wisuda mereka. “KJRI San Francisco sudah seperti orang tua bagi kami, hadirnya Konjen dan tim menambah kebahagiaan yang kami rasakan di samping kaharuan karena juga hadirnya orang tua dan keluarga yang akhirnya bisa datang jauh dari Papua ke Amerika Serikat”, kata Alpha Mandibondibo, salah satu mahasiswa lulusan jurusan Counseling Psychology.

Dengan kelulusan ini, maka mahasiswa Papua yang masih belajar di Corban University, Salem berjumlah sekitar 14 orang. Prof. Dr. John Mark Yeats, Presiden/Rektor Corban University dalam pertemuan dengan KJRI San Francisco, di sela-sela acara wisuda, mengemukakan pihaknya berharap mereka memperoleh dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia. “Mahasiswa Indonesia yang berasal dari Papua sejauh ini terlihat sangat rajin, disiplin dan mendapatkan nilai akademis yang baik”, tambah John Mark.

Hal senada juga diutarakan Dr. Mechelle Garret, Chief Diversity Officer yang merangkap Wakil Presiden/Rektor Bidang Kemitraan Global Corban University. “Kami menyaksikan dari dekat dan memperoleh laporan dari para dosen yang mengajar bahwa semangat belajar mahasiswa Papua luar biasa dan itu modal penting bagi masa depan mereka sekembalinya ke tanah air”, tambah Michelle.

Program pengiriman mahasiswa Papua, sebagai bagian dari pengiriman generasi muda Indonesia studi di luar negeri, termasuk Amerika Serikat, merupakan upaya meningkatkan SDM bagi putra putri terbaik bangsa. Kualitas SDM Indonesia termasuk asal Papua merupakan tuntutan utama di era disrupsi cepat saat ini.

Di sela-sela acara wisuda, beberapa lulusan mengemukakan keinginannya yang berbeda. Ada yang berencana magang (optional practical training/OPT) di beberapa perusahaan guna menambah wawasan dan pengalaman, bahkan melanjutkan studinya ke jenjang S2 bahkan S3. Namun ada pula yang ingin memberikan sumbangsih ilmu dan wawasannya untuk pembangunan dan kemajuan di daerah Papua bahkan Indonesia secara nasional.

Mahmudin Nur Al-Gozaly, Konsul Penerangan Sosial Budaya KJRI San Francisco, mengungkapkan bahwa mahasiswa lulusan Papua harus siap bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. “Bahkan di erat disrupsi dan globalisasi saat ini mereka harus memiliki soft skills yang memadai, karakter moral yang baik, serta kemampuan mengelola diri, di samping mereka akan dituntut sumbangsih positifnya untuk pembangunan Papua”, tegas Mahmudin.

Satu tanggapan untuk ““Lulus Kuliah di Amerika Serikat, Pelajar Papua Ingin Kembali Membangun Negeri”

  • 10 Mei 2024 pada 13 h 47 min
    Permalink

    Anak Papua membanggakan Indonesia, saya baca bagaimana mereka berjuang untuk bisa menempuh pendidikan di US ini! Sementara anak Indonesia semakin sulit untuk menempuh pendidikan (kuliah) karena biaya yang sudah tinggi eh makin ditinggikan! Nggak aneh anak Indonesia pilih kuliah di LN!
    Tapi saya salut anak2 Papua ini masih mau pulang dan berbakti untuk negara!

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *