Indonesia dan Bavaria Perkuat Kerja Sama Transisi Energi dan Digitalisasi
Upaya penguatan kerja sama di bidang transisi energi, khususnya dalam hidrogen hijau, dan industri digital, utamanya semikonduktor, menjadi topik utama dalam Forum Bisnis yang bertema “Unlocking Potential: Indonesia-Bavaria Business Forum 2024” di Münich pada tanggal 16 Mei 2024.
Forum Bisnis dimaksud diselenggarakan secara bersama-sama (co-organized) antara KJRI Frankfurt; KADIN / IHK Münich dan Oberbayern; dan Kementerian urusan Ekonomi, Pembangunan Regional dan Energi Negara Bagian Bavaria.
“Forum Bisnis di Münich merupakan bagian dari upaya promosi kerja sama di sektor strategis dengan mitra potensial di wilayah kerja KJRI Frankfurt. Upaya ini selaras dengan amanat Presiden RI pada Hannover Messe tahun lalu yang mendorong penguatan kerja sama antara Indonesia dengan Jerman di bidang hilirisasi industri, transisi energi, dan pembangunan IKN. Bavaria merupakan mitra yang paling strategis di Jerman untuk tujuan dimaksud mengingat negara bagian tersebut merupakan tulang punggung perekonomian Jerman dan memiliki kapasitas teknologi yang sangat maju di bidang terkait.” demikian ungkap Konjen RI Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro pada sesi pembukaan Forum Bisnis.
Berdasarkan data Kantor Statistik Jerman (Destatis), nilai perdagangan antara Indonesia dengan Bavaria tahun 2023 mencapai EUR 1,2 miliar dan berkontribusi terhadap lebih dari 15,2% dari nilai perdagangan antara Indonesia dengan seluruh Jerman melalui 16 negara bagian yang mencapai EUR 7,9 miliar. Lebih lanjut, Bavaria memiliki GDP sebesar EUR 768 miliar pada tahun 2023, atau urutan ke-5 dibandingkan negara Uni Eropa lainnya, setelah Perancis, Italia, Spanyol, and Belanda.
Dalam keynote speech, Wakil Dubes RI untuk Jerman – DCM KBRI Berlin menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra ideal untuk Jerman di kawasan Asia Tenggara. Pertimbangan utama penilaian dimaksud didasarkan pada status Indonesia sebagai negara demokrasi dan perekonomian terbesar di kawasan serta memiliki komitmen yang tinggi dalam mencapai target Net Zero Emmision (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal. Lebih lanjut, Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam strategis yang diperlukan Jerman dalam mendiversifikasi rantai pasok global industrinya.
Forum Bisnis dimaksud menghadirkan 4 (empat) narasumber dari Indonesia yaitu Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Kemenko Perekonomian; Deputi Bidang Promosi Investasi, Kementerian Investasi; Wakil Ketua III Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK; dan EVP Corporate Business Development and investment, PT. PLN (Persero). Selain itu, perwakilan PT. Kaltim Parna Industri dan PT Bintan Inti Industrial Estate juga turut hadir menawarkan potensi kerja sama terkait.
‘‘Forum Bisnis ini diharapkan dapat menjadi awal kerja sama yang lebih strategis antara Indonesia dengan Bavaria di bidang transisi energi, utamanya dalam upaya peningkatan kapasitas produksi dan distribusi hidrogen hijau, dan industri digital, khususnya dalam upaya pengembangan ekosistem semikonduktor nasional.” ujar Konjen RI Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro. Respon kalangan usaha di Jerman terhadap penyelenggaraan Forum Bisnis tersebut sangat baik. Terdapat sekitar 50 peserta yang hadir pada Forum Bisnis dimaksud yang merupakan perwakilan berbagai perusahaan di Bavaria, antara lain berasal dari sektor manufaktur produk industri, elektronika, lembaga keuangan, serta konsultan industri terkait.
Selain Forum Bisnis, Delegasi RI yang dipimpin oleh Deputi Bidang Perdagangan dan Perindustrian, Kemenko Perekonomian telah bertemu dengan Wakil Menteri Bidang Ekonomi, Pengembangan Regional, dan Energi negara bagian Bavaria tanggal 17 Mei 2024. Kedua pihak memiliki kesamaan pandangan mengenai perlunya peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Bavaria, utamanya di bidang strategis. Pertemuan membahas beberapa berbagai aspek penguatan kerja sama pengembangan ekosistem semikonduktor, kerja sama produksi hidrogen hijau, pengiriman tenaga kerja terampil, serta undangan kepada delegasi bisnis Bavaria untuk dapat berkunjung ke Indonesia.