Layang-layang Indonesia Menjadi Tamu Kehormatan di Fête du Vent Marseille
Selama dua hari dari tanggal 21-22 September 2024, Layang-layang khas Indonesia mengangkasa di langit Marseille. Di Pantai Prado, Paviliun Indonesia menampilkan layang-layang, batik serta kuliner Indonesia. Musium Layang-layang Indonesia dari Jakarta tampil mewakili Indonesia sebagai tamu kehormatan pada Fête du Vent edisi ke-38.
Ibu Endang Puspoyo beserta tim membawa berbagai layangan khas Indonesia di antaranya bertema pewayangan. Adapun yang menjadi perhatian utama yaitu layangan dari daun Kolope khas Sulawesi. Layangan ini menjadi bukti bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, layang-layang telah menjadi bagian Sejarah Indonesia.
Dibuka oleh Wakil Walikota Marseille, Ahmed Heddadi dan Konjen RI, Ibu Dian Kusumaningsih, festival ini dihadiri ribuan masyarakat Marseille. Kesempatan ini telah dimanfaatkan dengan baik untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia.
Selain layang-layang, para penari dari Indonesia yaitu Radityo Puspoyo menampilkan tari Gambir Anom. Adapun Sri Hartati menampilkan keanggunan tari Gambyong Pangkur.
Aktivitas lainnya yang turut dihadirkan di paviliun Indonesia yaitu demo dan atelier layang-layang dan membatik. Kegiatan ini sangat diminati oleh keluarga-keluarga yang datang.
Anak-anak dapat mewarnai dan membawa pulang hasil karya layang-layangnya. Di bagian lain para pengunjung dapat belajar tentang batik dan wastra Indonesia dipandu komunitas Batik en Provence. Di sini anak-anak juga dapat mencoba melukis di kain menggunakan colet.
Atraksi layang-layang khas Indonesia dibawakan dengan apik diiringi lagu khas Indonesia seperti Gundul Pacul dan Ondel-ondel. Sebagai pemungkas, layang-layang Naga sepanjang delapan puluh meter dinaikkan menghias langit Marseille.
Bravo tim Indonesia!
Ikut bangga layangan Indonesia jadi tamu kehormatan di LN
Salut dengan Ibu Endang, keren banget layang-layangnya
Terima kasih surat Dunia saya jadi tahu sekarang ada musium layangan, pulkam berikutnya saya akan ajak anak2 saya untuk ke sana.