Tempat Tinggal dan Usaha Diaspora Indonesia Juga Terbakar di Los Angeles
Sejumlah diaspora Indonesia di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) terkena dampak dari kebakaran besar yang melanda beberapa wilayah di kota tersebut pada Rabu (8/1/2025).
Mieke Cahyadi, salah satu diaspora Indonesia yang tinggal di Los Angeles, menyatakan kekhawatirannya terhadap kebakaran yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya.Ia tinggal di zona 2, yang memiliki potensi kebakaran hingga 30 meter. Begitu keluar rumah, Mieke langsung melihat api mulai membakar area sekitar.
Mieke mengatakan ia terus memantau kebakaran lewat aplikasi dan media sosial untuk mendapatkan informasi terkini.“Rasa khawatir mulai muncul, apalagi setelah melihat media sosial yang menunjukkan api semakin besar. Teman saya juga memberi tahu agar segera keluar karena khawatir terjebak seperti yang terjadi di Malibu, di mana orang-orang terjebak dan meninggalkan mobil mereka,” kata Mieke, seperti yang dilansir VoA Indonesia, Jumat (10/1/2025).
Diaspora Indonesia lainnya, Dewi Rusmiati, juga terdampak kebakaran tersebut. Dewi, yang bekerja sebagai manajer properti di Beverly Hills, mengatakan bahwa ia terpaksa meliburkan karyawannya sejak kebakaran terjadi demi menjaga keselamatan mereka.
“Sejak hari Selasa, kami sudah tidak mempekerjakan karyawan, bahkan kami telah melibatkan petugas keamanan,” jelas Dewi.Menurut pemerintah setempat, kebakaran yang melanda sejumlah titik di Los Angeles telah menghanguskan area seluas 117 km persegi dan memaksa sekitar 180 ribu warga untuk dievakuasi. Selain itu, ribuan bangunan terbakar dan puluhan ribu lainnya terancam terkena jalur api yang membentang dari Malibu hingga Santa Monica.
Tidak hanya rumah-rumah selebritas yang terbakar, tetapi tempat tinggal dan usaha sejumlah diaspora Indonesia juga turut menjadi korban kebakaran, sebagaimana tercatat dalam pantauan VoA.
Konsulat Jenderal RI di wilayah Kerja Los Angeles belum mengumpulkan data mengenai jumlah WNI yang terdampak kebakaran tersebut. Namun, KJRI telah mengeluarkan imbauan melalui media sosial.
“Kami sangat menyarankan warga untuk mencari tempat penampungan (shelter) yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.
Fasilitas tersebut tentunya lebih lengkap, dan mereka dapat mendata siapa saja yang membutuhkan bantuan serta memperoleh bantuan dari pemerintah setempat,” ujar Afina Burhanudin, Konsul Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Los Angeles.
KJRI juga siap memberikan fasilitas untuk membantu proses pengurusan dokumen yang hilang akibat kebakaran ini.
Tidak ada WNI menjadi korban jiwa
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa dalam bencana ini.
“Hingga data per hari Kamis sore waktu Los Angeles, atau Jumat pagi dini hari waktu Jakarta, kami mendapat laporan adanya lima korban jiwa. Namun, tidak ada WNI yang menjadi korban,” ungkap Juru Bicara Kemlu RI, Roy Soemirat.