Ekspor Gula Semut 18,5 Ton dari Bumdes Desa Langgongsari ke Hungaria
Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabul Ciptaku dari Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. BUMDes ini sukses mengekspor 18,5 ton gula semut atau gula kelapa kristal ke Hungaria dengan nilai transaksi mencapai 30.000 dolar AS atau sekitar Rp584 juta.
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, yang hadir langsung dalam acara pelepasan ekspor pada Kamis (1/5/2025), memberikan apresiasi tinggi atas capaian ini. Ia menyebut, ekspor yang dilakukan BUMDes adalah hal yang jarang terjadi dan layak dijadikan contoh.

Apa Itu Gula Semut?Gula semut, atau dikenal juga sebagai gula kelapa kristal, adalah produk olahan dari nira kelapa yang dikeringkan menjadi butiran halus menyerupai pasir atau kristal. Gula ini memiliki warna coklat alami dan aroma khas karamel, serta dikenal lebih sehat dibandingkan gula putih karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan tanpa bahan kimia tambahan. Gula semut sering digunakan sebagai pemanis alami dalam industri makanan dan minuman, serta semakin digemari di pasar internasional karena tren gaya hidup sehat.

Pemerintah Dorong Desa EksporMendag Budi menyampaikan, ekspor ini selaras dengan target pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada 2025, naik signifikan dari 2,9 persen pada tahun sebelumnya. Target tersebut menjadi bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
Untuk mencapainya, pemerintah menjalankan tiga program utama, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan UMKM Bisa Ekspor. “Bisa ekspor artinya berani invasi dan siap adaptasi. Dan inilah yang dilakukan oleh Desa Langgongsari,” tegas Mendag.
Pembinaan Desa EksporSebagai langkah konkret, Kementerian Perdagangan telah bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Hasil pemetaan menghasilkan dua klaster desa, yakni 734 desa siap ekspor dan 1.598 desa belum siap ekspor. Desa yang telah siap ekspor akan difasilitasi melalui business matching online dengan perwakilan dagang Indonesia di luar negeri.
Sementara itu, desa yang belum siap akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan, termasuk dalam aspek pengemasan produk.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kemendag dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, untuk memperluas pembinaan dan pemberdayaan desa-desa menuju ekspor. Kolaborasi lintas kementerian dan organisasi ini diharapkan mempercepat transformasi desa menjadi pemain global.
Gula indonesia laku ya di LN keren ih