Macarthur Anglican School Pertahankan Standar Tinggi Pengajaran Bahasa Indonesia
Tingginya standar pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut ditunjukkan dengan konsistensi baiknya hasil ujian para siswa/i dalam ujian ‘Higher School Certificate’.
Macarthur Anglican School di Cobbitty, di pinggiran kota Sydney, NSW, termasuk salah satu sekolah yang menyediakan pengajaran Bahasa Indonesia terbaik di NSW. Tingginya standar pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut ditunjukkan dengan konsistensi baiknya hasil ujian para siswa/i dalam ujian ‘Higher School Certificate’. Para siswa/i seringkali mendapatkan peringkat baik di negara bagian NSW untuk kelas Bahasa Indonesia ‘Continuers’ dan ‘Extension’.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Heru Hartanto Subolo, didampingi Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya Zani Murnia dan Asisten Michael Zanon menghadiri pertemuan Assembly pertama di sekolah Macarthur. Konsul Jenderal menyerahkan Sertifikat kepada Isaiah Peter Kezelos, yang mendapatkan peringkat 1 (satu) di negara bagian NSW dalam ujian ‘Higher School Certificate’ untuk mata pelajaran ‘Indonesian Extension’ untuk tahun 2019. Penyerahan sertifikat ini bekerja sama dengan Australia Indonesia Association (AIA).
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal Subolo memberikan apresiasi kepada Macarthur Anglican School untuk perannya dalam pembinaan dan promosi budaya dan Bahasa Indonesia karena siswa/i di sekolah Macarthur hampir setiap tahun menjadi juara dalam ujian ‘Higher School Certificate’ untuk pelajaran Bahasa Indonesia.
Mewakili AIA, Michael Kramer dalam sambutannya mendorong siswa/i untuk terus mempelajari Bahasa Indonesia, dan menggarisbawahi pentingnya pelajaran Bahasa Indonesia di Australia dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia secara lebih luas.Acara ‘Opening Ceremony for 2020’ digelar pada Senin, 5 Februari 2020 di Macarthur Anglican School di Cobbitty. Setelah pertemuan, para siswa/i berprestasi, para guru Bahasa Indonesia, Kepala sekolah, perwakilan KJRI dan perwakilan AIA mengikuti acara ‘morning tea’ di ruang Cranmer.
Sumber : KJRI Sydney