Dua Sertifikat Cagar Biosfer UNESCO untuk Indonesia

Penetapan tersebut menambah daftar CB Indonesia dalam World Network of Biosphere Reserves menjadi 16 Cagar Biosfer.

Direktur Sosial Budaya dan OINB Kemlu, Kamapradipta Isnomo, telah menyerahkan Sertifikat Asli dua Cagar Biosfer (CB) di Indonesia sebagai Cagar Biosfer UNESCO kepada Direktur Eksekutif Komite Nasional Program MAB-UNESCO Indonesia, Prof. Purwanto, di Jakarta pada hari Jumat, 13 Desember 2019.

CB Togean Tojo Una-Una di Sulawesi Tengah dan CB Samota (Saleh-Moyo-Tambora) di Nusa Tenggara ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia pada Pertemuan the International Co-ordinating Council Man and Biosfer UNESCO (ICC-MAB) ke-31 di Paris, pada 19 Juni 2019 lalu. Penetapan tersebut menambah daftar CB Indonesia dalam World Network of Biosphere Reserves menjadi 16 CB. Saat ini tedapat 701 cagar biosfer dari 124 negara dalam Jaringann Cagar Biosfer Dunia.

Kamapradipta Isnomo menyampaikan selamat kepada Prof. Purwanto atas keberhasilan penetapan tersebut, yang mencermintkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan invoasi, serta komitmen dalam rangka pembanguan berkelanjutan.

Disampaikan pula kesiapan dan dukungan Kementerian Luar Negeri pada penominasian cagar biosfer Indonesia selanjutnya, yang tentunya akan semakin meingkatkan profiling Indonesia khususnya terkait konservasi keberagaman hayati secara berkelanjutan, dan diplomasi Indonesia pada forum UNESCO secara umum.

Bromo Tengger Semeru Arjuno- diakui sebagai Cagar Biosfer 2015

* Catatan: 14 CB Indonesia yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu: (1) CB Cibodas ditetapkan tahun 1977, (2) CB Lore Lindu-1977, (3) CB Komodo-1977, (4) CB Tanjung Puting (5) CB Siberut-1981, (6) CB Leuser-1981,(7) CB Giam Siak Kecil Bukit Batu-2009, (8) CB Wakatobi-2012, (9) CB Taka Bonerate Kep.Selayar-2015, (10) Bromo Tengger Semeru Arjuno-2015, (11) CB Belambangan, 2016, (12) CB Berbak Sembilang-2018, (13) CB Rinjani Lombok-2018, dan (14) CB Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu-2018. Semua CB tersebut mewakili hampir seluruh tipe ekosistem dan fenomena geologi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *